Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
TOKYO. Bursa saham Jepang jatuh di tengah aksi jual saham global seiring penguatan yen ke level tertinggi terhadap dollar lebih dari satu tahun. Sedangkan, saham perusahaan keuangan anjlok di tengah berkembangnya kekhawatiran global selama profitabilitas dan kualitas kredit.
Indeks Topix merosot 5,5 % ke level 1.304,33 pada penutupan perdagangan di Tokyo hari ini, Selasa (9/2) dengan penurunan terbesar sejak Agustus. Broker dan bank memimpin kekalahan dengan semua saham dari 33 kelompok industri jatuh.
Indeks Nikkei 225 Stock Average kehilangan 5,4 % ke level 16.085,44, penurunan terbesar sejak Juni 2013. Yen melonjak 1 % ke level 114,75 per dollar, level terkuat sejak November 2014.
Mata uang Jepang menguat terhadap dollar meskipun divergen kebijakan yang diambil oleh bank sentral masing-masing negara, dengan Bank of Japan bulan lalu memperkenalkan suku bunga negatif sementara Federal Reserve menaikkan biaya pinjaman pada bulan Desember dan mengisyaratkan lebih untuk meningkat tahun ini.
Perlambatan pertumbuhan global telah memangkas kembali spekulasi pedagang untuk setidaknya satu kenaikan suku bunga AS tahun ini menjadi 30 %, turun dari 93 % pada akhir 2015.
Saham Mitsubishi UFJ Financial Group Inc memimpin bank untuk berada di level yang lebih rendah, turun 8,7 % untuk menghapus US$ 5,3 miliar pada nilai dan mendekati level terendah dalam tiga tahun. Perusahaan keuangan global berada di bawah tekanan seiring penurunan suku bunga mengurangi profitabilitas sementara terhadap pinjaman pada pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.
Pada hari Senin, Deutsche Bank AG yang menjadi pemberi pinjaman terbesar dalam setidaknya empat tahun merasa terdorong untuk meyakinkan investor dan karyawan bahwa mereka memiliki cukup uang untuk membayar utang-utangnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News