Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Bursa AS terguncang hebat pada akhir transaksi tadi malam (9/2). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Nasdaq tercatat anjlok 1,8% menjadi 4.283,75 setelah sebelumnya melorot hingga 3,5%.
Indeks Nasdaq ditutup pada level terendahnya sejak Oktober 2014. Hingga saat ini, indeks Nasdaq sudah ambles 18% dari posisi tertingginya di sepanjang sejarah yang tercipta pada Juli 2015.
Adapun indeks S&P 500 ditutup dengan penurunan 1,4% menjadi 1.853,44, posisi terendahnya sejak April 2014. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 177,92 poin atau 1,1% menjadi 16.027,05. Sebelumnya, indeks Dow Jones sempat kehilangan sekitar 400 poin lebih!
Bursa AS jatuh ke posisi terendahnya dalam 22 bulan terakhir seiring terjadinya aksi jual kedua yang menekan indeks acuan jatuh ke posisi terendahnya sejak 2013.
Sembilan dari 10 sektor utama indeks S&P 500 anjlok. Sektor finansial, barang konsumen, teknologi, dan industri bahan dasar masing-masing mengalami penurunan 1,6%. Sedangkan sektor energi tak banyak mengalami perubahan setelah sebelumnya ambles 3%.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya Amazon.com Inc, Facebook Inc, dan Alphabet Inc dengan penurunan masing-masing mencapai 3,5%. Selain itu, saham-saham perbankan memerah. Misalnya saja, Morgan Stanley dan Goldman Sacs Group Inc merosot lebih dari 4,6%. Sedangkan Comerica Inc, Citigroup Inc, dan Bank of America Inc turun lebih dari 5,1%.
"Kami masih melihat adanya tekanan jual dari valuasi saham teknologi yang dimulai pada pekan lalu, seiring dengan kejatuhan harga minya. Namun, ini bukan hanya masala dengan teknologi, tetapi juga adanya tekanan pada pasar kredit," papar Matt Maley, equity strategist Miller Tabak & Co LLC di New York.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News