CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Bursa Asia Mixed Pada Senin (24/6) Pagi, Mayoritas Indeks Melemah


Senin, 24 Juni 2024 / 08:27 WIB
Bursa Asia Mixed Pada Senin (24/6) Pagi, Mayoritas Indeks Melemah
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak variasi pada awal perdagangan Senin (24/6), dengan mayoritas indeks melemah. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak variasi pada awal perdagangan Senin (24/6), dengan mayoritas indeks melemah. Pukul 08.22 WIB, indeks Nikkei 225 naik 133,70 poin atau 0,34% ke 38.725,52, Hang Seng turun 122,16 poin atau 0,68% ke 17.906,36, Taiex turun 130,10 poin atau 0,57% ke 23.121,68, ASX 200 turun 47,28 poin atau 0,61% ke 7,748,70, Straits Times turun 3,15 poin atau 0,10% ke 3.302,87 dan FTSE Malaysia turun 3,41 poin atau 0,21% ke 1.586,96.

Mengutip Bloomberg, Bursa Asia melemah, saat pasar berada di titik kritis memasuki paruh kedua tahun 2024 dengan prospek suku bunga kebijakan bank sentral utama yang tidak jelas. 

Sementara itu, yen Jepang berada di bawah 160 per doalr AS, sehingga Bank of apan bersiap melakukan intervensi jika diperlukan. 

Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Mixed Pada Perdagangan Jumat (21/6) Pagi

"Kami menduga putaran intervensi berikutnya kemungkinan akan terjadi setelah yen memicu pesanan beli yang bertengger di atas level tertinggi akhir April di 160,20." kata Tony Sycamore, analis pasar di IG Australia.

Fokus pasar juga akan tertuju pada penetapan mata uang China, setelah aset-aset negara tersebut kembali dilepas pekan lalu karena para pembuat kebijakan tidak melihat urgensi untuk mengeluarkan lebih banyak stimulus.

Sementara itu, pekan ini selain menganalisis data inflasi, para pedagang juga akan mewaspadai tensi risiko geopolitik pada pekan ini.

Debat pertama perdana menteri Inggris dan presiden AS dijadwalkan pekan ini. 

"Meskipun perdebatan ini mungkin tidak memicu volatilitas di pasar, hal ini akan menjadi simbol mengingat ini adalah perdebatan perdana di AS sejak tahun 1960. Biden akan berusaha membuktikan pendapatnya kepada para pemilih di AS," kata Chris Weston, kepala penelitian Pepperstone Group Melbourne.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×