Sumber: CNBC,Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pasar saham Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada perdagangan Jumat (8/8/2025), setelah dua dari tiga indeks acuan utama di Wall Street melemah di akhir sesi sebelumnya.
Melansir dari CNBC, per pukul 08.12 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,18%, sedangkan Topix menguat 0,87%.
Di Korea Selatan, Kospi melemah 0,13%, sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 0,65%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 terkoreksi 0,29%.
Baca Juga: Hari Ini, MNC Sekuritas Rekomendasikan Buy on Weakness Saham AMRT, BBCA, SMGR, UNTR
Investor kini menantikan rilis sejumlah data ekonomi Jepang, termasuk neraca transaksi berjalan (current account) periode Juni.
Dari Wall Street, indeks S&P 500 dan Dow Jones ditutup melemah pada perdagangan Kamis (7/8), terseret penurunan tajam saham Eli Lilly setelah data uji klinis obat penurun berat badan terbarunya mengecewakan. Sebaliknya, Nasdaq justru mencetak rekor penutupan tertinggi.
Melansir Reuters, Nasdaq menguat 0,35% ke 21.242,70. Sementara itu, S&P 500 turun tipis 0,08% ke 6.340,00 dan Dow Jones merosot 0,51% ke 43.968,64.
Sepanjang 2025, Nasdaq telah mencetak 17 rekor penutupan, sedangkan S&P 500 mencatatkan 15 rekor.
Baca Juga: CUAN dan DSSA Masuk Indeks MSCI Global Standard, ADRO Turun Kelas
Di sisi sentimen, survei terbaru American Association of Individual Investors (AAII) menunjukkan pandangan bearish investor ritel terhadap pasar saham enam bulan ke depan melonjak lebih dari 10 poin persentase, kenaikan terbesar sejak Februari.
Sentimen investor kerap dianggap sebagai indikator kontra (contrarian indicator). Logikanya, ketika investor cenderung bearish, mereka kemungkinan sudah menjual saham dan memegang lebih banyak kas untuk diinvestasikan kembali, sehingga berpotensi mendorong harga saham naik.
“If the poll is bearish, that is encouraging,” ujar Sam Stovall, Chief Investment Strategist CFRA Research, kepada CNBC.
“Investor institusional (‘smart money’) cenderung melihat investor ritel sebagai ‘dumb money’ dan menyesuaikan proyeksi harga jangka pendek berdasarkan itu.”
Selanjutnya: CUAN dan DSSA Masuk MSCI Global Standard Index, Enam Saham Masuk Small Cap
Menarik Dibaca: Daftar Negara Bebas Visa Bagi Pemegang Paspor Indonesia, Korea Termasuk?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News