kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.779   21,00   0,13%
  • IDX 6.369   106,29   1,70%
  • KOMPAS100 923   27,30   3,05%
  • LQ45 724   17,33   2,45%
  • ISSI 198   4,51   2,33%
  • IDX30 378   6,29   1,69%
  • IDXHIDIV20 458   7,62   1,69%
  • IDX80 105   3,28   3,22%
  • IDXV30 111   4,56   4,28%
  • IDXQ30 124   1,83   1,50%

Bursa Asia Mixed pada Jumat (14/2) Pagi, Pasar Mencerna Kebijakan Tarif Timbal Balik


Jumat, 14 Februari 2025 / 08:26 WIB
Bursa Asia Mixed pada Jumat (14/2) Pagi, Pasar Mencerna Kebijakan Tarif Timbal Balik
ILUSTRASI. Bursa Asia mixed lantaran pasar kembali mencerna tanda-tanda bahwa tarif timbal balik AS mungkin akan berlaku dalam beberapa pekan mendatang. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak variasi pada perdagangan Jumat (14/2) pagi. Pukul 08.18 WIB, indeks Nikkei 225 turun 176,51 poin atau 0,45% ke 39.283,60, Hang Seng turun 43,55 poin atau 0,20% ke 21.814,37, Kospi naik 7,02 poin atau 0,27% ke 2.590,35, ASX 200 naik 32,55 poin atau 0,39% ke 8.572,50, Straits Times turun 14,32 poin atau 0,37% ke 3.867,85 dan FTSE Malaysia naik 0,78 poin atau 0,05% ke 1.593,06.

Bursa Asia mixed lantaran pasar kembali mencerna tanda-tanda bahwa tarif timbal balik AS mungkin akan berlaku dalam beberapa pekan mendatang dan membuka peluang negosiasi.

Mengutip Bloomberg, Presiden AS Donald Trump memerintahkan menteri perdagangan untuk mempertimbangkan penerapan tarif timbal balik ke sejumlah mitra dagangnya. Namun, investor tampaknya lega dengan jadwal proses tersebut.

Baca Juga: Bursa Asia Cenderung Menguat di Pagi Ini (11/2), Didorong Penguatan Wall Street

"Presiden Trump berupaya untuk menyamakan kedudukan di tingkat global dengan menerapkan tarif timbal balik terhadap negara-negara yang mengenakan tarif terhadap AS," kata Jose Torres di Interactive Brokers seperti dikutip Bloomberg.

"Namun investor menyadari bahwa banyak pembicaraan tidak akan membuahkan hasil karena retaroka semakin tampak sebagai taktik negosiasi." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×