kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Blue chips tumbang, saham lapis kedua dan ketiga melesat


Senin, 18 Mei 2020 / 18:11 WIB
Blue chips tumbang, saham lapis kedua dan ketiga melesat
ILUSTRASI. IHSG masih turun lebih dari 28% sejak awal tahun. Tapi sejumlah saham naik hingga dua digit.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih turun 28,39%. Meski demikian, ada 10 saham yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi sejak awal tahun dan menjadi top gainers.

Kesepuluh saham top gainers ini didominasi oleh saham lapis kedua dan ketiga. Melansir data RTI, saham top gainers dipimpin oleh PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) yang secara year-to-date (ytd) menguat 39,51%. Saham emiten pertambangan emas, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga masuk ke dalam saham top gainers dengan penguatan 31,88%.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, menguatnya saham lapis kedua dan ketiga secara year-to-date disebabkan karena saham-saham ini menjadi alternatif investor di saat indeks sedang melemah. Di sisi lain, William menilai ada pula saham top gainers yang menguat karena ekspansi yang dilakukan, salah satunya adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Baca Juga: Reksadana saham mencatatkan penurunan dana kelolaan paling besar hingga April

Kontan.co.id mencatat, per 31 Maret 2020, emiten Indeks Kompas100 ini memiliki 21.000 menara. Jumlah ini bertambah 1.681 unit sejak akhir tahun lalu yang sebanyak 19.319 unit menara. Penambahan aset terbanyak berasal dari akuisisi menara PT XL Axiata Tbk (EXCL) sebanyak 1.399 unit yang dilakukan anak usaha TOWR, yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).

"Karena rajin ekspansi, maka memberikan prospek bagus untuk emiten tersebut sehingga sahamnya banyak dibeli," terang William kepada Kontan.co.id, Senin (18/5).

Lebih lanjut, ada pula saham yang kenaikannya terdorong karena sentimen harga komoditas, yakni saham MDKA yang terdorong meningkatnya harga emas.

Baca Juga: IHSG naik tipis di awal pekan menjelang Lebaran

Di satu sisi, saham-saham dengan kapitalisasi besar (blue chips) justru tertekan. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya, turun 57,58% sejak awal tahun. Saham perbankan lainnya, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merosot 51,53% sejak awal tahun.

William menilai, turunnya harga saham-saham lapis pertama salah satunya karena adanya tekanan jual oleh investor asing. “Sehingga saham-saham ini dihindari dan pelaku pasar lebih berspekulasi di saham-saham lapis bawahnya,” imbuh dia.

Melansir RTI, emiten perbankan memimpin daftar saham yang paling banyak dilepas asing sejak awal tahun. Di urutan pertama ada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan nilai net sell asing sebesar Rp 6,5 triliun.

Sementara itu, nilai dana asing yang menguap dari saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencapai Rp 6 triliun dan net sell asing yang terjadi di saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencapai Rp 2,3 triliun sejak awal tahun.

Baca Juga: Bahana Sekuritas proyeksikan BI akan pangkas suku bunga acuan 25 bps dalam RDG Mei

Melansir RTI, berikut merupakan saham-saham top gainers sejak awal tahun:

1.PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL), naik 39,51%
2. PT Pacific Strategic Financial Tbk (APIC), naik 31,88%
3. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), naik 30,37%
4. PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), naik 18,67%
5. PT Indofarma Tbk (INAF), naik 14,94%
6. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), naik 10,56%
7. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), naik 9,47%
8. PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA), naik 9,02%
9. PT Mayora Indah Tbk (MYOR), naik 4,39%
10. PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN), naik 4,17%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×