kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Reksadana saham mencatatkan penurunan dana kelolaan paling besar hingga April


Senin, 18 Mei 2020 / 15:57 WIB
Reksadana saham mencatatkan penurunan dana kelolaan paling besar hingga April
ILUSTRASI. Dana kelolaan reksadana saham paling jeblok dengan turun sebesar 27,73% ytd.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asset under management (AUM) atau total dana kelolaan pada reksadana tercatat turun secara year to date hingga akhir April 2020. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan Infovesta Utama, seluruh jenis reksadana kompak mengalami penurunan.

Dalam laporan tersebut, dana kelolaan reksadana saham paling jeblok dengan turun sebesar 27,73%. Dari segi unit penyertaan, reksadana saham juga mengalami penurunan sebesar 4,49%.

Dana kelolaan reksadana campuran menyusul dengan penurunan 19,74%. Namun, dari segi unit penyertaan, reksadana campuran justru yang tercatat dengan penurunan terburuk, yakni sebesar 15,79%.

Baca Juga: Terseret IHSG, kinerja reksadana saham di pekan lalu ambles 1,58%

Reksadana pasar uang juga mencetak penurunan dari sisi dana kelolaan maupun unit penyertaan dengan masing-masing sebesar 10,71% dan 12,78%.

Reksadana pendapatan tetap menjadi satu-satunya reksadana yang penurunannya hanya satu digit. Dari segi dana kelolaan, reksadana pendapatan tetap turun 5,68%. Sedangkan dari unit penyertaan, tercatat turun sebesar 4,53%.

Infovesta Utama mengungkapkan bahwa penurunan dana kelolaan saham tidak terlepas dari penurunan kinerja saham di Indonesia akibat kesulitan finansial imbas dari diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca Juga: Likuidasi reksadana, Minna Padi tunggu tanggapan OJK

Tak hanya itu, dari sisi eksternal sentimen perang harga minyak dunia antara Rusia dan Arab Saudi juga dinilai menjadi sentimen pemberat bagi pasar saham di Indonesia.

Sementara penurunan unit penyertaan di seluruh jenis produk reksadana mengindikasikan para investor masih cenderung suka memegang uang tunai. Sekaligus memperlihatkan investor masih menunggu perkembangan lebih lanjut di pasar sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk kembali ke dalam investasi reksadana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×