Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Di satu sisi, saham-saham dengan kapitalisasi besar (blue chips) justru tertekan. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya, turun 57,58% sejak awal tahun. Saham perbankan lainnya, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merosot 51,53% sejak awal tahun.
William menilai, turunnya harga saham-saham lapis pertama salah satunya karena adanya tekanan jual oleh investor asing. “Sehingga saham-saham ini dihindari dan pelaku pasar lebih berspekulasi di saham-saham lapis bawahnya,” imbuh dia.
Melansir RTI, emiten perbankan memimpin daftar saham yang paling banyak dilepas asing sejak awal tahun. Di urutan pertama ada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan nilai net sell asing sebesar Rp 6,5 triliun.
Sementara itu, nilai dana asing yang menguap dari saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencapai Rp 6 triliun dan net sell asing yang terjadi di saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencapai Rp 2,3 triliun sejak awal tahun.
Baca Juga: Bahana Sekuritas proyeksikan BI akan pangkas suku bunga acuan 25 bps dalam RDG Mei
Melansir RTI, berikut merupakan saham-saham top gainers sejak awal tahun:
1.PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL), naik 39,51%
2. PT Pacific Strategic Financial Tbk (APIC), naik 31,88%
3. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), naik 30,37%
4. PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), naik 18,67%
5. PT Indofarma Tbk (INAF), naik 14,94%
6. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), naik 10,56%
7. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), naik 9,47%
8. PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA), naik 9,02%
9. PT Mayora Indah Tbk (MYOR), naik 4,39%
10. PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN), naik 4,17%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News