kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.204   62,76   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   11,08   1,01%
  • LQ45 878   11,31   1,31%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 449   6,13   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,20   0,97%
  • IDX80 127   1,37   1,09%
  • IDXV30 135   0,73   0,54%
  • IDXQ30 149   1,60   1,08%

Bitcoin Dibayangi Kebijakan Suku Bunga The Fed pada Juni 2023


Kamis, 01 Juni 2023 / 06:31 WIB
Bitcoin Dibayangi Kebijakan Suku Bunga The Fed pada Juni 2023
ILUSTRASI. Uang kripto.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar kripto tengah mengalami pergerakan yang cukup volatil dan cenderung menurun di sepanjang bulan Mei 2023. Secara month-to-date (MTD) harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan sekitar US$ 1.439 atau setara 5.03% dari posisi awal bulan Mei di sekitar US$ 28.640.

Trader Eksternal Tokocrypto Fyqieh Fachrur melihat, secara keseluruhan potensi pasar kripto masih dalam tren bullish untuk jangka pendek.

Sentimen yang masih kuat mendorong gerak harga kripto adalah kesepakatan debt ceiling alias plafon utang pemerintah Amerika Serikat (AS) yang tengah menjadi angin segar bagi investor dan pelaku industri kripto. Meskipun, masih ada kekhawatiran soal efek ke depannya.

"Selain ikut memicu pergerakan harga Bitcoin dan kripto lain, kesepakatan debt ceiling ini juga disebut membatalkan rencana pungutan pajak listrik penambang Bitcoin hingga 30%. Tapi, dibalik kesepakatan yang belum terlalu jelas masih menimbulkan kegelisahan investor tentang pemungutan suara plafon utang AS yang akan datang sehingga membuat BTC merugi," kata Fyqieh dalam siaran pers, Rabu (31/5).

Menurut Fyqieh, plafon utang AS diprediksi akan menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin pada bulan Juni mendatang. Jika AS meningkatkan plafon utang, hal tersebut mungkin berdampak negatif pada pasar kripto karena pemerintah akan berusaha membangun saldo kas dengan menerbitkan obligasi pemerintah.

“Penerbitan utang untuk meningkatkan pendapatan akan memiliki efek sebaliknya, di mana uang akan dialihkan dari kas dan aset berisiko ke obligasi pemerintah AS, terutama karena imbal hasil instrumen ini meningkat untuk mengimbangi peningkatan pasokan,” sambung Fyqieh.

Baca Juga: Harga Bitcoin Hari Ini (31/5) Terkoreksi, Diprediksi Bullish pada Awal Juni

Namun, investor Bitcoin tidak perlu panik mengenai polemik mengenai plafon utang AS. Sebab, persoalan tersebut merupakan hal yang berulang dan akan terjadi pada setiap waktu jatuh tempo.

Jika pemerintah AS memutuskan untuk terus meningkatkan plafon utang, maka dalam jangka panjang, nilai dolar kemungkinan akan terdevaluasi, yang dapat menguntungkan harga Bitcoin dan aset berisiko lainnya.

Fyqieh memandang bahwa sinyal kesepakatan debt ceiling pemerintah AS ikut mengerek proyeksi kenaikan suku bunga acuan The Fed atau bank sentral AS pada bulan Juni mendatang.

The Fed kemungkinan akan melanjutkan kenaikan suku bunga hingga 25 basis poin (bps). Apabila ini benar akan mempengaruh pasar kripto ke depannya.

Kembali menurunnya tingkat inflasi di Amerika Serikat memberikan peluang bagi The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Kemungkinan adanya penundaan kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC 13-14 Juni 2023 dapat memberikan dampak positif bagi harga Bitcoin.

“Tetapi perlu diingat situasi ini dapat berubah seiring dengan perkembangan terkini dalam kondisi makroekonomi," jelas Fyqieh.

Data CME FedWatch Tool memproyeksikan probabilitas kenaikan suku bunga 25 bps ke kisaran 5,25 %-5,50% mencapai 64,2% per 31 Mei 2023. Angka ini naik tajam dari probabilitas 17,4% yang tercatat sepekan sebelumnya.

Sisanya, 35,6% probabilitas menyatakan suku bunga tidak akan naik pada Juni. Perubahan drastic proyeksi suku bunga ini menandakan pengaruh kuat dari kesepakatan debt ceiling antara pemerintah AS dengan oposisi.

Baca Juga: Harga Bitcoin Berpotensi Bullish pada Awal Juni, Intip Sentimennya

Analisis Teknikal Bitcoin (BTC)

Indikator teknis BTC memperlihatkan ada kemungkinan Bitcoin akan mengalami penurunan di harga US$ 25.000, namun dengan adanya pola pembalikan arah ini kemungkinan BTC akan menjumpai di harga US$ 30.000 di bulan Juni mendatang.

Bitcoin mengalami pullback ke arah resisten line-nya di harga sekitar US $28.069 dan kembali mengalami koreksi setelahnya. Dengan adanya pullback ini berarti investor dan trader melakukan test apakah bisa breakout dari resisten line-nya dan mengalami lanjutan bullish.

Namun kenaikan yang tinggi ini juga akan ada gelombang koreksi. Untuk penurunan berikutnya berada di area harga US$ 27.000-US$ 27.220 sehingga ini bisa menjadi kesempatan pembelian yang cukup bagus dengan sentimen yang ada.

Baca Juga: Transaksi Tether Merosot Dalam 24 Jam Terakhir, Begini Prospeknya

Jika Bitcoin mencoba kembali dan menembus ke harga diatas US$ 28.500 dan candlestick menutup sempurna secara timeframe daily diatas itu maka bisa saja Bitcoin akan menjumpai di harga US$ 30.000 kembali.

Saran Investor

Untuk saat ini, investor mesti bijak dalam mengambil sikap tenang. Investor Bitcoin bisa menilai volatilitas yang sideways dan cenderung jenuh.

Investor sebaiknya melakukan diversifikasi portofolio dengan menambahkan berbagai aset kripto. Ini dapat membantu mengurangi risiko dan memastikan bahwa portofolio tidak terlalu bergantung pada satu jenis aset saja.

Pertimbangkan untuk mengambil pendekatan jangka panjang dalam investasi. Pasar kripto terkenal dengan volatilitasnya, jadi bersiaplah untuk menghadapi fluktuasi harga jangka pendek dan jangan terlalu terpengaruh oleh pergerakan harian.

Untuk investor jangka panjang bisa mulai menabung atau DCA (dollar cost averaging) dengan rutin hingga 1 tahun ke depan setelah halving Bitcoin.

Ini merupakan sentimen yang sangat bagus. Kuncinya adalah konsisten untuk melakukan DCA dan tetap melakukan riset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×