kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.340.000   -1.000   -0,04%
  • USD/IDR 16.712   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.570   155,90   1,85%
  • KOMPAS100 1.188   24,76   2,13%
  • LQ45 863   17,67   2,09%
  • ISSI 300   6,15   2,09%
  • IDX30 447   6,81   1,55%
  • IDXHIDIV20 518   8,17   1,60%
  • IDX80 134   2,95   2,26%
  • IDXV30 137   1,51   1,12%
  • IDXQ30 143   2,38   1,69%

Berikut Skema Potensial Merger GOTO dan Grab


Senin, 24 November 2025 / 21:11 WIB
Berikut Skema Potensial Merger GOTO dan Grab
ILUSTRASI. Berdasarkan rumor yang beredar, GOTO nanti akan menjadi perusahaan yang bertahan di Indonesia setelah merger dengan Grab Indonesia. ?


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergantian nakhoda PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menambah deretan teka-teki proses merger GOTO dengan Grab. Di mana, Patrick Walujo sebagai direktur utama akan digantikan oleh Hans Patuwo. 

Perubahan ini akan diajukan dalam untuk mendapatkan persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 17 Desember 2025. 

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menyampaikan, pergantian CEO memang tidak otomatis berarti merger. Namun untuk kasus GOTO, wajar pasar mulai berspekulasi.      

Pasalnya, investor raksasa GOTO seperti SoftBank hingga sudah lama mendorong struktur yang lebih ramping dengan merger atau akuisisi selalu dianggap jalan pintas untuk memangkas biaya dan memperkuat posisi. 

Baca Juga: Patrick Walujo Cabut dari GoTo Gojek Tokopedia (GOTO), Hans Patuwo Naik Jadi Dirut

Hans Patuwo dinilai merupakan sosok operator, bukan deal maker seperti Patrick Walujo Menurut Liza, kalau seorang operator masuk ke kursi nomor satu, itu tanda bahwa urusan strategi besar mungkin sudah tuntas di belakang layar. 

“Biasanya, kalau operator maju ke kursi nomor satu, itu tanda bahwa urusan strategi besar mungkin sudah diselesaikan di belakang layar oleh dewan dan para pemegang saham besar,” katanya, Senin (24/11/2025).

Liza bilang nama lama yang kuat seperti Andre Soelistyo dan Santoso Kartono ke jajaran komisaris juga membuat teka-teki yang semakin menarik. Perubahan konfigurasi dewan seperti ini sering muncul sebelum sebuah langkah strategis dilepas. 

“Belum ada bukti apapun memang, tetapi pasar membaca bahasa tubuh seperti kalau pemegang saham besar mulai merapikan formasi, kemungkinan ada agenda besar yang sedang disiapkan,” ucapnya.

Liza menilai merger bagi GOTO umumnya positif, terutama untuk efisiensi biaya, memperbaiki struktur margin dan memperkuat daya saing di pasar on-demand dan e-commerce.

Baca Juga: GOTO Diprediksi Segera Raih Laba Bersih, Apakah Sahamnya Layak Investasi?

Berdasarkan rumor yang beredar, GOTO nanti akan menjadi perusahaan yang bertahan di Indonesia setelah merger dengan Grab Indonesia. Di mana, GOTO akan membeli PT Solusi Transportasi Indonesia alias Grab Indonesia. 

Grab Holdings Limited akan masuk dengan mengakuisisi entitas hasil merger GOTO dengan Grab Indonesia, dengan menerbitkan saham baru. Nantinya, Danantara juga akan masuk setelah proses merger rampung. 

Pengamat Pasar Modal & Direktur Avere Investama Teguh Hidayat menilai rencana merger GOTO dengan Grab Indonesia bisa mirip dengan skema akuisisi PT Tokopedia oleh TikTok. 

Menurutnya, nanti Gojek ada lebur menjadi satu dengan Grab Indonesia. Nantinya, Grab Holdings Limited akan membeli saham baru hasil entitas merger Gojek dan Grab Indonesia. 

“Kepemilikan GOTO di Gojek akan terdilusi sama seperti di Tokopedia. Mungkin setelah merger, kepemilikan GOTO di entitas hasil merger Gojek dan Grab Indonesia hanya berkisar 20%–25%,” jelas  Teguh kepada Kontan, Senin (24/11/2025).

Dia menekankan tidak ada jaminan kalau progres merger berjalan dengan lancar, entitas hasil merger Gojek dan Grab Indonesia akan lebih sukses dan bisa mencetak keuntungan lebih cepat.

“Kalau masih tetap rugi, saham GOTO tidak akan bergerak kemana-mana. Namun kalau GOTO memutarkan uang kas untuk diinvestasikan dan profit, sahamnya berpotensi naik,” ucapnya.  

Selanjutnya: Harga Emas Diproyeksi Capai US$ 4.450 pada Semester I – 2026

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Selasa 25 November 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×