Reporter: Ahmad Febrian, Aulia Ivanka Rahmana, Vendy Yhulia Susanto | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar merger PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab masih bergulir. Meski pihak GOTO menyebut belum ada kesepakatan.
Kabar terbaru, beredar kabar bahwa ada tawaran golden share untuk Danantara terkait merger itu. Mengutip Financial Times, Kamis (13/11) GOTO dan Grab dikabarkan sedang bernegosiasi untuk menawarkan golden share kepada Danantara.
Belum ada konfirmasi resmi terkait itu. Tapi sebelumnya Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir menegaskan, potensi keterlibatan Danantara dalam rencana merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab sepenuhnya akan mengikuti prinsip business to business (B2B).
“Pemerintah juga sudah memberikan masukan, kita pasti mengikuti. Tapi yang paling penting unsur B2B-nya," kata Pandu usai peluncuran Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025, Senin (11/11/2025).
Menurut dia, Danantara pada dasarnya mendukung langkah strategis yang memiliki potensi keuntungan komersial yang jelas. “Nantinya kita pasti akan support, tapi kita lihat. Karena yang penting juga dari sisi commercial return harus ada," lanjutnya.
Baca Juga: Harga Saham GOTO Melonjak Efek Merger dengan Grab, Ini Saran Analis untuk Beli & Jual
Sementara Trubus Rahadiansyah, pakar kebijakan publik dari Universitas Trisakti menjelaskan, pemerintah sebailknya tidak perlu ikut campur dalam aksi korporasi kedua aplikator, yang sahamnya sebagian besar dikuasai investor asing.
Apalagi Danantara berasal dari dividen BUMN, maka kata Trubus. “Danantara berasal dari uang publik yang harus dipertanggungjawabkan kepada publik. Aksi korporasi Grab dan GOTO tidak memberikan manfaat terhadap kepentingan publik secara luas," ujar Trubus, dalam keterangannya, Rabu (13/110.
Jika Danantara menjadi pemegang saham GOTO dan Grab, menurut Trubus akan terjadi kerancuan di masyarakat. Bila investasi di Grab dan GOTO mengalami kerugian, siapa yang akan bertanggung jawab?
Trubus menyarankan pemerintah dan Danantara melakukan investasi di perusahaan yang berdampak besar bagi publik. Antara lain penambahan kapasitas kilang pengolahan bahan bakar minyak (BBM). Danantara juga dapat melakukan investasi pembangunan pembangkit tenaga listrik berbasis sampah.
Selanjutnya: Kurs Transaksi BI Kamis, 13 November 2025: Rupiah Terhadap Dolar AS hingga Euro
Menarik Dibaca: 7 Drama Korea Terbaru Tentang Lika-Liku Rumah Tangga, Ada As You Stood By
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













