Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasokan yang terganggu menjadi faktor dari volatilitas dan kenaikan harga komoditas. Analis memperkirakan faktor tersebut masih akan mempengaruhi harga komoditas di tahun 2023 ini.
Chief Analist DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, komoditas energi secara umum masih akan tertekan, terutama pada gas alam yang over supply dan permintaan yang lemah disebabkan musim dingin yang lebih hangat di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Sementara, harga minyak mentah masih akan range bound stabil dengan supply dan demand yang seimbang. Walau ada ancaman pemangkasan produksi dari Rusia mungkin akan sedikit menaikkan harga minyak mentah namun tidak signifikan.
"Komoditas logam masih memberikan gambaran mix. Namun logam industri diperkirakan akan tertekan penguatan dolar AS," ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Minggu (26/2).
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Menguat di Tengah Potensi Pemotongan Ekspor Rusia
Lukman memperkirakan, harga minyak mentah masih akan dikisaran harga US$ 70-US$ 90 per barel.
Sementara, harga gas alam sudah mencapai bottom dan mencapai harga yang ideal. Sedangkan harga logam sangat bervariasi dan harga tembaga masih berpotensi naik didukung pasokan yang lemah.
Selanjutnya, harga nikel dan paladium didukung permintaan mobil elektrik dan energi terbarukan. Sementara harga emas masih akan melanjutkan kenaikan karena permintaan bank sentral dan pembelian sebagai safe haven di tengah perlambatan ekonomi dunia.
Menurut Lukman sentimen yang akanĀ mempengaruhi komoditas berasal dari reopening ekonomi di China, perang di Ukraine dan perkembangan geopolitik antara China dan US.
Lukman memperkirakan, harga gas alam dalam jangka pendek berkisar US$2,5-US$ 2,8 per mmbtu, sementara jangka panjang US$ 2,5-US$ 3 per mmbtu.
Sementara harga minyak WTI dalam jangka pendek berkisar US$ 70-US$ 85 per barel dan jangka panjang US$ 70-US$ 90 per barel. Sedangkan nikel jangka pendek berkisar US$ 25.000- 28.000 per ton dan jangka panjang di level US$ 30.000- 31.000 per ton.
Harga emas berkisar dalam jangka pendek US$ 1.770- 1.850 per ons troy dan jangka panjang US$.2050- 2.150 per ons troy. Sementara harga tembaga dalam jangka pendek US$ 8.500- 9.300 per ton dan jangka panjang US$ 9.500-10.000 per ton.
Baca Juga: Filipina Akan Kenakan Pajak Ekspor, Harga Nikel Kembali ke Jalur Positif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News