Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah awal pekan ini. IHSG mencatatkan penurunan 0,38% atau 26,5 poin ke level 6.872,48.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, IHSG sempat menutup gap ke 6.865 bersamaan dengan koreksi Senin (30/1). Stochastic RSI melanjutkan penurunan dari overbought area, sementara MACD berpeluang membentuk death cross, jika IHSG breaklow 6.830. Support terdekat di kisaran 6.740-6.770.
Untuk hari ini, IHSG diperkirakan masih akan bergerak sideways jelang rilis hasil FOMC The Fed pada 1 Februari 2023 waktu setempat. The Fed diperkirakan hanya menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga: IHSG Cenderung Melemah Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Untuk Trading
Sejalan dengan The Fed, Gubernur BI juga menyampaikan petunjuk bahwa posisi suku bunga acuan BI saat ini dinilai sudah cukup untuk menurunkan inflasi inti di Indonesia. Kedua hal ini membangun keyakinan bahwa suku bunga acuan The Fed dan BI telah berada di kisaran level puncak.
Meski demikian, untuk dapat mendorong kenaikan harga saham yang sensitif pada suku bunga, terutama bank, properti dan otomotif nampaknya pasar masih menunggu konfirmasi stabilitas nilai tukar Rupiah yang saat ini cenderung bertahan di bawah level psikologis Rp 15.000/USD.
Dengan demikian, saham-saham defensif masih menarik untuk beberapa hari ke depan, diantaranya INDF, MAPI, ICBP, KLBF dan UNVR. Speculative buy juga dapat diperhatikan pada HRUM, ADRO dan PTBA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News