Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) menyatakan bahwa kinerja perseroan terdampak dari proses restrukturisasi utang yang dilakukan oleh induk usaha, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Namun, Direktur Keuangan, HC, & Manajemen Risiko WTON Syailendra Ogan mengatakan, restrukturisasi utang itu dampaknya terasa di awal proses saja.
“Tidak bisa disangkal bahwa restrukturisasi yang dilakukan induk kami ada pengaruhnya. Namun, pengaruhnya di awal saja,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/8).
Baca Juga: Wika Beton (WTON) Catat Nilai Kontrak Baru Rp 3,36 Triliun di Semester I 2024
Syailendra menuturkan, restrukturisasi WIKA berimbas pada persepsi terhadap industri konstruksi secara keseluruhan, terutama ke perusahaan konstruksi plat merah. “Perbankan sempat skeptis untuk memberikan pinjaman saat WIKA masih proses restrukturisasi,” tuturnya.
Dengan sudah rampungnya restrukturisasi WIKA terhadap lembaga keuangan, WTON berharap kinerja mereka bisa semakin kuat lagi ke depannya.
Hal tersebut sudah berusaha direalisasikan oleh WTON di semester I 2024 ini. WTON membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 17,89 miliar di semester I 2024, naik 31,65% secara tahunan alias year on year (yoy).
Kenaikan laba bersih ini seiring dengan raihan pendapatan WIKA Beton yang juga naik. WTON mencatatkan pendapatan usaha hingga Juni 2024 sebesar Rp 2,19 triliun, naik 20,88% yoy.
Baca Juga: Laba Bersih Wijaya Karya Beton (WTON) Tumbuh 31,65% di Semester I 2024
Sekretaris Perusahaan WTON Dedi Indra mengatakan, WIKA Beton berhasil mengantongi raihan kontrak baru sebesar Rp 3,36 triliun hingga akhir Juni 2024.