Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memiliki total utang sebesar Rp 41,2 triliun per Desember 2023.
Direktur Keuangan WSKT Wiwi Suprihatno mengatakan, posisi utang WSKT yang tengah direstrukturisasi sebesar Rp 41,2 triliun. Utang WSKT itu terdiri dari utang perbankan dan surat berharga, seperti obligasi.
Jika dirinci, utang dari perbankan hampir mencapai Rp 26,3 triliun, termasuk Kredit Modal Kerja (KMK) penjaminan senilai Rp 5,2 triliun. Lalu, obligasi nonpenjaminan Rp 4,7 triliun, dan obligasi penjaminan Rp 5 triliun.
“Adapun penyelesaian kewajiban tersebut akan bersumber dari margin proyek yang sedang berjalan, margin proyek yang akan datang, dan hasil bersih divestasi jalan tol yang dimiliki saat ini,” kata Wiwi kepada Kontan.co.id, Rabu (20/3).
Baca Juga: Erick Thohir Berencana Gabungkan 7 Perusahaan BUMN Konstruksi Jadi 3
Secara rinci, tiga sumber utama penyelesaian utang Waskita Karya itu berasal dari divestasi dengan perkiraan mencapai Rp 35 triliun yang 80% berasal dari divestasi ruas tol, dari proyek existing mencapai Rp 8 triliun, dan dari margin proyek baru sebesar Rp 4 triliun.
Wiwi memaparkan, restrukturisasi merupakan langkah perbaikan likuiditas Waskita Karya untuk memastikan keberlangsungan secara jangka panjang.
WSKT pun menargetkan master restructuring agreement (MRA) perbankan dapat ditandatangani pada April 2024. Waskita Karya juga akan melakukan rapat umum pemegang obligasi (RUPO) kembali pada tanggal 22 Maret 2024 untuk memperoleh persetujuan restrukturisasi dari Pemegang Obligasi.
“Untuk memastikan optimalisasi MRA setelah efektif, Waskita akan terus memperbaiki tata kelola perusahaan serta manajemen risiko yang unggul untuk memastikan kegiatan bisnis dapat berjalan dengan baik,” pungkas Wiwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News