Reporter: Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Setelah menyentuh level tertinggi empat tahun, harga batubara terkoreksi belakangan ini. Penurunan harga batubara disinyalir karena sudah berada di area jenuh beli.
Mengutip Bloomberg, Selasa (29/8), harga batubara kontrak pengiriman September 2017 di ICE Futures Exchanges turun 0,71% ke level US$ 97,05 per metrik ton dibanding sesi sebelumnya. Dalam sepekan, harganya sudah tumbang 1,37%. Padahal, pada 24 Agustus lalu, batubara sempat bertengger di level US$ 98 per metrik ton, tertinggi selama empat tahun terakhir.
"Sudah overbought, jadi harus ada koreksi dulu," ujar Research & Analyst Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar kepada KONTAN, hari ini (30/8).
Selain itu, Deddy juga melihat penurunan harga minyak turut menyeret harga batubara. "Harga minyak menurun karena badai tropis Harvey," katanya.
Menurut Deddy, sejatinya harga batubara memiliki peluang bullish hingga akhir tahun nanti, karena EIA menyebutkan proyeksi pertumbuhan pembangkit listrik AS yang menggunakan batubara dari 2017-2018 meningkat 31%. Angka ini lebih tinggi dari tahun 2016 yakni 30%.
"Dari dalam negeri juga ada sentimen positif dari PLN yang sedang membuka proyek 6.990 mega watt (MW)," imbuh Deddy.
Dengan adanya proyek tersebut, Deddy memperkirakan permintaan batubara akan semakin meingkat. "Ini menjadi katalis positif bagi harga batubara," paparnya.
Ia meramalkan, koreksi harga batubara ini tidak akan berlangsung lama karena saat ini AS dan Eropa juga masih mengalami musim panas. Menurutnya, musim panas ini membuat permintaan batubara akan semakin meningkat. "Cuaca cukup panas membuat orang menggunakan pendingin dan lebih sering menggunakan listrik. Ini membuat kebutuhan batubara cukup tinggi di AS dan Eropa," papar Deddy.
Sekadar tahu saja, saat ini produksi batubara mingguan AS meningkat sekitar 3,4% dan mencapai 17 juta ton, karena permintaan batubara domestik AS naik. "Kita juga saat ini belum tahu pasti dampak badai Harvey ini bagaimana terhadap tambang batubara AS. Kalau sampai tambang tutup seiring dengan meningkatnya permintaan, pekan depan saya lihat harga batubara kembali menguat," jelas Deddy.
Prediksi Deddy, besok (31/8), harga batubara bergulir di area US$ 96,80-US$ 99,20 per metrik ton dan US$ 96,00-US$ 100 per metrik ton pada pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News