Reporter: Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Harga komoditas batubara terus terkoreksi setelah berhasil menyentuh level tertinggi empat tahun.
Mengutip Bloomberg, Selasa (29/8), harga batubara kontrak pengiriman September 2017 di ICE Futures Exchanges turun 0,71% ke level US$ 97,05 per metrik ton dibanding sesi sebelumnya. Dalam sepekan, harganya sudah tumbang 1,37%.
Padahal, pada 24 Agustus lalu, batubara sempat bertengger di level US$ 98 per metrik ton, tertinggi selama empat tahun terakhir.
Research & Analyst Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar menilai, harga batubara terancam dengan adanya energi terbarukan seperti tenaga surya dan biodiesel. "Semua energi berbasis fosil juga turut terancam," katanya, hari ini.
Ia menuturkan, rencananya pada 2025, India dan Swedia akan meninggalkan energi dari fosil dan beralih ke energi terbarukan karena tidak menyebabkan kerusakan lingkungan. "Batubara ini diperhatikan sekali oleh pelaku pasar yang peduli lingkungan," imbuh Deddy.
Ia menduga, hal itu dapat mengancam harga batubara secara jangka panjang. Hal ini mulai diantisipasi oleh Jepang yang saat ini tengah mencipatakan batubara yang ramah lingkungan. "Rencananya, pada 2020 batubara ramah lingkungan itu akan diproduksi di Jepang dan Australia," imbuh Deddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News