Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
Kedua, ketidakpastian ekonomi dan isu global, di mana emas adalah aset yang safe haven atau aset yang dapat melindungi nilai uang di tengah situasi ekonomi atau global yang tidak pasti.
Ketiga, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Mata uang pembayaran untuk emas dunia adalah menggunakan dollar AS, sehingga apabila harga mata uang greenback semakin mahal terhadap rupiah, maka harga emas di Tanah Air akan semakin mahal.
Baca Juga: Emas digital bisa jadi pilihan berinvestasi dengan harga terjangkau
Keempat, tren suku bunga acuan suatu negara. Apabila suku bunga bank diturunkan, maka menyimpan uang di bank menjadi tidak menarik karena return-nya kecil. Sehingga, investor akan menaruh uangnya ke aset safe haven atau aset yang dapat melindungi nilai uangnya seperti emas.
Adapun keuntungan berinvestasi di emas digital yakni, investor bisa menyimpan aset emas digitalnya di akun Treasury, tanpa perlu membayar biaya cetak dan biaya simpan emas. Tentunya, cara tersebut lebih efektif dan lebih menguntungkan bagi investor.
Selain itu, Treasury juga menawarkan simpanan emas digital dengan kualitas produk yakni emas 24 karat yang tersimpan dengan baik dan aman di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS).
Bahkan, pengguna aplikasi Treasury juga bisa mencetak emas dalam bentuk Logam Mulia dan Koin Nusantara (produk Treasury) dengan sertifikat dari UBS.
"Treasury bukan platform perdagangan emas berjangka, untuk itu setiap transaksi yang dilakukan investor berasal dari emas fisik yang disimpan di UBS," ujar Fahlevi.