kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.239.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Banjir Rights Issue, Analis Ungkap Strategi Emiten Kumpulkan Triliunan Rupiah


Senin, 06 Oktober 2025 / 04:18 WIB
Banjir Rights Issue, Analis Ungkap Strategi Emiten Kumpulkan Triliunan Rupiah
ILUSTRASI. Belakangan ini, tren penggalangan dana melalui skema penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue kembali marak dilakukan oleh sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dimas Andi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Belakangan ini, tren penggalangan dana melalui skema penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue kembali marak dilakukan oleh sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi ini digelar dengan beragam tujuan, mulai dari ekspansi bisnis hingga memperkuat struktur modal.

Salah satu yang terbaru datang dari PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO), produsen kakao dan cokelat yang akan menerbitkan 2,67 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Dari aksi ini, COCO berpotensi mengantongi dana segar hingga Rp 266,96 miliar.

Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat kapasitas produksi. Sekitar Rp 45 miliar dialokasikan untuk belanja modal berupa pembelian mesin di fasilitas produksi midstream, Rp 40 miliar untuk belanja modal tambahan, dan sisanya untuk modal kerja.

Adapun Mahogany Global Investment Pte Ltd, selaku pengendali COCO, telah menyatakan siap menyerap saham baru yang diterbitkan dalam rights issue tersebut.

Gelombang rights issue juga dilakukan oleh PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) yang berencana menerbitkan 12,8 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham. Aksi korporasi ini diperkirakan akan menghasilkan dana hingga Rp 3,2 triliun.

Baca Juga: IHSG Siap Bangkit! Ini Saham Favorit Analis Menyambut Akhir 2025

Pemegang saham pengendali INET, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara, telah berkomitmen untuk menyerap seluruh haknya sekaligus menjadi pembeli siaga atas saham yang tidak terserap investor lain. Dana hasil aksi ini akan dimanfaatkan untuk mempercepat ekspansi jaringan Fiber to The Home (FTTH) berkecepatan tinggi berbasis teknologi Wi-Fi 7.

Tak hanya itu, PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) juga telah memperoleh restu dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 25 September 2025 untuk menerbitkan hingga 12,39 miliar saham baru. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat modal kerja serta mendanai ekspansi bisnis.

Emiten properti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) pun bersiap menggelar rights issue ketiga kalinya, dengan target menerbitkan 1,21 miliar saham baru bernilai nominal Rp 100 per saham. Dana hasil aksi ini akan digunakan untuk menambah penyertaan saham di anak usaha PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), serta penyertaan pada beberapa entitas lain seperti PT Cahaya Inti Sentosa, PT Karunia Utama Selaras, dan PT Panorama Eka Tunggal.

Sementara itu, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) juga berencana melaksanakan rights issue dengan menerbitkan 124,27 miliar saham baru bernominal Rp 25 per saham. Dalam aksi ini, PT Angkasa Pura Indonesia (API) akan berpartisipasi melalui penyetoran aset non-tunai (inbreng), sehingga setelah rights issue, API akan menjadi salah satu pemegang saham GMFI.

Baca Juga: IHSG Kembali ke 8.100 Hari Ini (3/10), RAJA, ANTM, GOTO Paling Banyak Net Buy Asing




TERBARU

[X]
×