Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) berencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue.
Dalam prospektus yang diterbitkan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), INET akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 12,8 miliar saham baru dengan harga pelaksanaannya Rp 250 per saham.
Rasio rights issue ditetapkan 3:4, artinya setiap pemegang 3 saham lama berhak atas 4 saham baru. Dus, jumlah dana yang akan diterima INET dalam rights issue ini sebanyak-banyaknya Rp 3,2 triliun.
Baca Juga: Laba Bersih Sinergi Inti Andalan (INET) Melonjak Tiga Digit di Semester I-2025
Pada aksi korporasi ini, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara menyatakan siap melaksanakan rights issue senilai Rp 1,78 triliun dari porsi kepemilikannya.
Perusahaan pemegang saham pengendali INET ini juga menjadi pembeli siaga hingga maksimal 5,65 miliar saham atau senilai Rp 1,41 triliun jika saham baru tak seluruhnya terserap pasar.
Manajemen INET mengatakan, dana segar hasil rights issue ini akan digunakan untuk beberapa hal.
Pertama, mempercepat ekspansi jaringan Fiber To The Home (FTTH) berkecepatan tinggi dengan teknologi Wi-Fi 7. Sebanyak Rp2,8 triliun akan dikucurkan ke anak usaha, GPI, untuk menggaet 2 juta pelanggan baru di Bali dan Lombok.
Kedua, dana juga dialokasikan untuk PT PFI Rp213,44 miliar untuk melunasi biaya sewa jaringan kabel bawah laut (IRU) ke PT JMP.
Ketiga, sebesar Rp135 miliar diberikan kepada PT IAB untuk modal kerja pembangunan FTTH di Pulau Jawa.
“Sisanya, dana hasil rights issue ini akan dilakukan untuk pengembangan layanan, pembelian perangkat, pemasaran, pelatihan, dan biaya overhead lainnya,” paparnya.
Baca Juga: Minta Restu RUPS, Sinergi Inti Andalan Prima (INET) Mau Tambah Lini Bisnis Baru
Selain saham, INET juga akan menerbitkan hingga 3,07 miliar Waran Seri II dengan rasio 25:6, yang bisa dikonversi menjadi saham baru. Periode pelaksanaan penerbitan waran ini adalah 3 Juni 2026–1 Desember 2028.
Sehingga, potensi tambahan dana dari waran ini mencapai Rp921,6 miliar.
“Aksi ini merupakan pengembangan usaha dan juga bisa menyebabkan dilusi kepemilikan hingga 57,14% bagi pemegang saham yang tidak ikut serta,” katanya.
Berikut jadwal lengkap aksi rights issue INET.
- Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di Pasar reguler dan negosiasi: 25 November 2025
- Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di Pasar tunai: 27 November 2025
- Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD di Pasar reguler dan negosiasi: 26 November 2025
- Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD di Pasar tunai: 28 November 2025
- Tanggal pencatatan dalam DPS yang berhak atas HMETD: 27 November 2025
- Perdagangan & pelaksanaan HMETD: 1–5 Desember 2025
- Perdagangan Waran Seri II: 3 Desember 2025–1 Desember 2028
- Pelaksanaan Waran Seri II: 3 Juni 2026–1 Desember 2028
Selanjutnya: MK Batalkan UU Tapera, Iuran Wajib Disebut Bebani Pekerja dan Pemberi Kerja
Menarik Dibaca: IHSG Rawan Terkoreksi, Cek Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (30/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News