Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) resmi mengantongi restu dari para pemegang saham untuk melakukan rights issue. Namun, JP Morgan menilai aksi korporasi ini belum mampu mendorong arus kas perusahaan.
Dalam JP Morgan Asia Pacific Equity Research tertanggal 4 Juli 2022, Analis Ranjan Sharma memproyeksikan tanpa rights issue ini utang bersih EXCL termasuk kewajiban sewa akan meningkat menjadi 2,47 kali di akhir 2022.
Menurutnya rights issue ini tidak menyelesaikan masalah free cash flow yang dihadapi oleh EXCL. Meski begitu, rights issue ini dapat memperkuat balance sheet atau neraca keuangan EXCL.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) Kantongi Restu Rights Issue 2,75 Miliar Saham
"Dari pandangan kami, untuk meningkatkan arus kas EXCL bisa menaikkan tarif, mengurangi capex dan/atau mengurangi aspirasi di luar Jawa," tulis dia dalam riset.
Dengan adanya rights issue ini, JP Morgan memperhitungkan earning per share (EPS) EXCL ada potensi penurunan di atas 50% di akhir 2023 mendatang. Namun, rights issue ini dapat meningkatkan kurang lebih 30% dari EPS tersebut.
"Karena basis pendapatan rendah dari EXCL dan pengurangan beban bunga pada basis pendapatan rendah mengimbangi dampak hingga 20% saham yang lebih tinggi," paparnya.
Adapun JP Morgan memberikan rekomendasi underweight untuk EXCL. Hingga akhir perdagangan Rabu (10/8), EXCL ditutup menguat level Rp 2.720 per saham. Meski begitu, EXCL sudah ambles 14,20% secara year to date.
Seperti yang diketahui, EXCL berencana untuk melepas sebanyak-banyaknya 2,75 miliar saham dalam penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) dengan sekma memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMTED).
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Masih Solid, Intip Saham-saham Jagoan BRI Danareksa Sekuritas
Adapun nilai nominal saham tersebut sebesar Rp 100 per saham. Seluruh dana bersih yang diperoleh dari rights issue atau PUT III ini akan dipakai untuk membayar utang.
Jika pemegang saham tidak melaksanakan rights issue miliknya, maka persentase kepemilikannya atas Perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 20,49%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
