kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Asing bukukan net buy hingga Rp 1,2 triliun sepekan, ini kata analis


Sabtu, 07 November 2020 / 17:17 WIB
Asing bukukan net buy hingga Rp 1,2 triliun sepekan, ini kata analis
ILUSTRASI. Asing bukukan net buy hingga Rp 1,2 triliun sepekan, ini kata analis.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Investor asing berbalik arah dari sebelumnya terus mencatat net sell atau jual bersih, tapi dalam sepekan terakhir asing justru rajin akumulasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sepanjang pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menguat 4,04%. Bersamaan, dana asing mulai masuk ke pasar saham pekan ini. Tercatat, net buy di semua pasar sepanjang pekan ini mencapai Rp 1,2 triliun.

Meski demikian, bukan berarti masuknya dana asing selama sepekan ini menunjukkan investor asing sudah mulai melalukan akumulasi di pasar saham.

Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr menilai, butuh konfirmasi dari konsistensi net inflow beberapa hari untuk menyimpulkan bahwa asing mulai melakukan akumulasi.

Baca Juga: Di balik getolnya investor asing memburu saham-saham di BEI beberapa hari terakhir

“Tetapi setidaknya, net inflow asing selama dua hari ini cukup encouraging (meyakinkan). Dan tren yang sama dapat dilihat di pasar saham emerging market lain, seperti  Filipina, Malaysia, dan Afrika Selatan,” ujar Zamzami saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (6/11).

Lebih lanjut, Zamzami menilai,  faktor yang mendorong arus dana masuk ini tidak semata-mata adanya ketidakpastian di Amerika Serikat sehingga asing mencari keuntungan di emerging market. Kemungkinan, masuknya dana asing ini merupakan  ekspektasi dari adanya  perbaikan ekonomi dan peningkatan siklus bisnis (business cycle) pada Negara-negara tersebut. Hal inilah yang juga membuat asing mengambil posisi perlahan-lahan di emerging market .

Kemungkinan lainnya adalah valuasi di bursa Wall Street yang agak overstretched, sehingga membuat asing mencari pasar yang masih lagging dan diharapkan akan mulai bertumbuh dan membaik potensi ekonominya.

Baca Juga: IHSG menghijau minggu lalu, bagaimana dengan pekan depan?



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×