Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Adapun ke depan, salah satu faktor yang mungkin akan menjadi sentiment bagi IHSG lebih kepada guyuran stimulus fiskal pasca Pilpres.
Sebab, pandangan The Fed pada perkembangan pemulihan ekonomi AS dikatakan masih di bawah level sebelum Covid (pre-Covid level) dan juga adanya anjuran pentingnya stimulus fiskal untuk AS.
Setelah itu, data-data makro Indonesia seperti current account di kuartal ketiga, consumer confident index di periode Oktober , data neraca dagang (trade balance), serta hasil dari rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 19 November mendatang yang juga menjadi sentiment penggerak IHSG.
Zamzami memproyeksikan IHSG akan berada di rentang 5.400-5.550 hingga tutup tahun 2020.
Selanjutnya: Ini 10 saham dengan net buy dan net sell terbesar asing dalam sepekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News