Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (Group Akseleran) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham AKSL. Emiten keuangan ini akan menawarkan harga initial public offering (IPO) Rp 100 - Rp 120 per saham.
Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, dalam IPO ini, AKSL menawarkan 2,98 miliar lembar saham.
“Lewat IPO ini, kami menargetkan dapat meraup dana sebesar Rp 358 miliar,” ujarnya dalam public expose, Senin (3/7).
Ivan mengatakan, harga saham AKSL terakhir berada di atas Rp 121 per saham. Artinya, ada diskon di harga IPO dan diharapkan bisa menarik para investor.
Direktur Investment Banking Capital Market BRI Danareksa Kevin Praharyawan mengatakan, valuasi harga IPO AKSL dinilai wajar.
Sebab, saat menentukan harga, BRI Danareksa dan BCA Sekuritas sebagai underwriters, sudah melakukan benchmarking terhadap kepada peers-to-peers (P2P) lending.
“Benchmarking harga kami lakukan, baik dengan perusahaan P2P lending di dalam negeri maupun di luar negeri yang sudah listed di bursa masing-masing,” ujar Kevin dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Akseleran Siap Melantai di BEI, Bidik Dana Segar hingga Rp 358 Miliar
Kevin melihat, bisnis P2P lending di Indonesia saat ini belum ada yang bisa secara apple-to-apple disandingkan dengan AKSL.
“Price to sales ini spread yang kami tawarkan kurang lebih ada di kisaran 10% - 25% dari price to sales yang ada di pasaran dari emiten kompetitor,” paparnya,
Menurut Kevin, harga saham AKSL ke depannya akan ditentukan langsung oleh kinerja perusahaan. AKSL sendiri masih optimistis akan membukukan kinerja yang positif dan pertumbuhan yang cukup agresif.
“Dengan adanya kinerja fundamental yang baik, kami harapkan permintaan dari para investor bisa lebih baik dan menjaga harga saham AKSL,” tuturnya.
Selain itu, voluntary lock up saham yang dilakukan manajemen AKSL juga diharapkan bisa menjaga kinerja fundamental emiten.
“Sehingga, tidak akan ada management exit dari perusahaan, setidaknya dalam beberapa tahun ke depan,” imbuhnya.
Masa book building AKSL ditetapkan mulai Senin (3/7) hingga 18 Juli 2023. Adapun rencana masa penawaran umum dijadwalkan pada 1 - 7 Agustus 2023.
Targetnya, AKSL bisa mulai memperdagangkan saham di BEI pada 9 Agustus 2023.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi usaha, yakni sekitar Rp 36,5 miliar digunakan untuk mengakuisisi 99,99% saham perusahaan multifinance PT Pratama Interdana Finance (PIF).
Kemudian, sekitar Rp 200 miliar akan disalurkan untuk penyetoran tambahan modal kepada PIF dalam bentuk ekuitas. Selebihnya akan digunakan untuk modal kerja AKSL.
Baca Juga: P2P Lending Sebagai Sarana Diversifikasi Portfolio Investasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News