kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

Wall Street Dibuka Menguat Didorong Data Inflasi AS yang Lebih Rendah


Kamis, 18 Desember 2025 / 22:01 WIB
Wall Street Dibuka Menguat Didorong Data Inflasi AS yang Lebih Rendah
ILUSTRASI. USA-STOCKS/ (REUTERS/Brendan McDermid)


Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks-indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Kamis (18/12/2025), setelah data inflasi Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed). Sentimen positif juga didukung oleh proyeksi kinerja yang sangat kuat dari produsen chip Micron Technology, yang untuk sementara meredakan kekhawatiran terkait valuasi sektor teknologi.

Pada pembukaan perdagangan, Dow Jones Industrial Average naik 215,2 poin atau 0,45% ke level 48.101,18. Indeks S&P 500 menguat 56,6 poin atau 0,84% ke 6.778,06, sementara Nasdaq Composite melonjak 318,7 poin atau 1,40% ke posisi 23.012,06.

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan Indeks Harga Konsumen alias Consumer Price Index (CPI) naik 2,7% secara tahunan pada November. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan perkiraan kenaikan 3,1% berdasarkan jajak pendapat ekonom Reuters.

Sementara itu, inflasi inti yang tidak mencakup komponen pangan dan energi yang bergejolak tercatat naik 2,6% secara tahunan, juga lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 3%.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Melemah: Dow, S&P 500, Nasdaq Terseret Kekhawatiran Pendanaan AI

Meski demikian, pelaku pasar tetap mencermati kemungkinan adanya distorsi data akibat penutupan sementara pemerintahan AS baru-baru ini, seperti yang terjadi pada laporan ketenagakerjaan resmi yang dirilis awal pekan ini.

Data terpisah menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran berada di level 224.000 untuk pekan yang berakhir pada 13 Desember, relatif sejalan dengan perkiraan 225.000.

“The Fed bisa melihat kenaikan tingkat pengangguran dan data inflasi yang jinak sebagai alasan untuk kembali memangkas suku bunga. Mereka akan memperoleh bukti tambahan, baik yang menguatkan maupun tidak, dari rilis data berikutnya sebelum pertemuan Januari,” kata Kepala Strategi Ekonomi Annex Wealth Management, Brian Jacobsen.

Setelah rilis data tersebut, pelaku pasar meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga pada Januari. Berdasarkan data LSEG, pasar kini memperkirakan total pemangkasan suku bunga sekitar 60 basis poin sepanjang tahun depan.

Rilis data pada Kamis ini hadir di tengah kondisi global di mana ekspektasi inflasi justru membuat pelaku pasar memperhitungkan potensi kenaikan suku bunga di sejumlah negara maju lain tahun depan, sembari mencermati keputusan suku bunga di Inggris dan Eropa.

Pada pukul 08.44 waktu setempat (ET), kontrak berjangka Dow E-mini naik 262 poin atau 0,55%, S&P 500 E-mini menguat 56,25 poin atau 0,84%, dan Nasdaq 100 E-mini melonjak 351 poin atau 1,42%.

Kontrak berjangka Russell 2000 yang melacak saham berkapitalisasi kecil melonjak 1,3%. Saham-saham small cap dikenal sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga.

Micron Technology menjadi sorotan utama pada perdagangan pra-pasar setelah sahamnya melonjak 14,5%, menyusul proyeksi laba kuartalan yang hampir dua kali lipat dari perkiraan analis, didorong oleh kuatnya permintaan terkait kecerdasan buatan (AI).

Saham perusahaan memori lainnya turut menguat, dengan SanDisk naik 9,1% dan Western Digital bertambah 5,8%. Raksasa chip Nvidia juga naik 1,9%.

Kenaikan ini terjadi setelah pasar mengalami tekanan pada Rabu (17/12), ketika ketidakpastian terkait rencana pendanaan Oracle untuk pusat data Stargate menyeret S&P 500 dan Nasdaq ke level terendah dalam tiga pekan. Saham Oracle sendiri naik tipis 1,9% pada Kamis.

Namun, sentimen positif dari laporan kinerja Micron diperkirakan hanya bersifat sementara, seiring investor terus mencari kejelasan mengenai bagaimana perusahaan-perusahaan memonetisasi teknologi AI.

Indeks acuan dan indeks berbasis teknologi kini berada di jalur penurunan dua pekan terbesar sejak gejolak pasar global akibat kekhawatiran tarif pada akhir Maret hingga awal April.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Melemah Tipis, Investor Cermati Petunjuk Baru

Di sektor lain, saham Lululemon melonjak 7,5% pada perdagangan pra-pasar setelah laporan menyebut investor aktivis Elliott telah mengakuisisi lebih dari US$1 miliar saham perusahaan pakaian olahraga tersebut.

Sebaliknya, saham Birkenstock anjlok 9,5% setelah proyeksi laba tahunan produsen alas kaki itu meleset dari perkiraan analis.

Saham Trump Media & Technology melonjak 27% setelah perusahaan tersebut dan perusahaan energi fusi TAE Technologies mengumumkan kesepakatan merger berbasis saham dengan valuasi lebih dari US$6 miliar.

Investor juga akan mencermati saham-saham perusahaan ganja yang belakangan melonjak, menyusul ekspektasi bahwa Presiden Donald Trump akan menyampaikan pernyataan terkait potensi pelonggaran regulasi ganja pada Kamis. ETF AdvisorShares Pure U.S. Cannabis terakhir tercatat naik 7,3%.

Selanjutnya: PGN Dorong Ekonomi Sirkular dan Perbaikan Kualitas Lingkungan di Batam

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Dua Mingguan 18-31 Desember 2025, Keju-Jagung Manis Diskon 10%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×