Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas melemah pada Kamis (18/12/2025), tertekan penguatan dolar Amerika Serikat (AS), sementara investor bersikap hati-hati menjelang rilis data inflasi AS yang berpotensi memengaruhi arah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Di sisi lain, harga perak masih bertahan di dekat level tertinggi sepanjang masa.
Harga emas di pasar spot turun 0,4% menjadi US$ 4.323,57 per troy ounce pada pukul 19.10 WIB. Kontrak berjangka emas AS juga melemah 0,4% ke level US$ 4.356,10 per ounce.
Indeks dolar AS menguat setelah sempat menyentuh level tertinggi hampir satu pekan pada Rabu (17/12/2025). Penguatan dolar tersebut membuat emas yang dihargakan dalam mata uang AS menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Baca Juga: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (18/12): Melonjak Rp 17.000 ke Rp 2.487.000 Per Gram
Sementara itu, harga perak spot turun tipis 0,1% ke US$ 66,19 per ounce, setelah pada sesi sebelumnya mencetak rekor tertinggi di US$ 66,88 per ounce.
“Penguatan dolar yang moderat menjadi hambatan bagi emas dan perak. Sejumlah investor memilih bersikap aman dan tidak mengambil posisi terbuka menjelang laporan inflasi,” ujar analis UBS Giovanni Staunovo.
Meski demikian, perak telah melonjak sekitar 129% sepanjang tahun ini, didorong oleh kuatnya permintaan industri serta defisit pasokan yang masih berlangsung.
Pada Rabu, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ketua The Fed berikutnya akan berasal dari sosok yang sangat mendukung penurunan suku bunga. Trump dijadwalkan mengumumkan pengganti Ketua The Fed saat ini, Jerome Powell, pada awal tahun depan.
Gubernur The Fed Christopher Waller, yang disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat ketua The Fed, mengatakan bank sentral masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga di tengah melemahnya pasar tenaga kerja. Data terbaru menunjukkan tingkat pengangguran AS naik menjadi 4,6% pada November, lebih tinggi dari perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar 4,4% dan merupakan level tertinggi sejak September 2021.
Investor kini menanti rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) AS bulan November yang dijadwalkan keluar hari ini. Survei Reuters memperkirakan inflasi tahunan berada di level 3,1%.
Pasar saat ini memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan suku bunga tambahan masing-masing sebesar 25 basis poin pada tahun depan. Aset tanpa imbal hasil seperti emas umumnya diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah.
Baca Juga: Harga Perak Cetak Rekor Tertinggi, Emas Naik Tipis
Di pasar logam mulia lainnya, harga platinum naik 1,3% ke US$ 1.924,05 per ounce, level tertinggi dalam lebih dari 17 tahun. Sementara palladium melonjak 2,8% ke hampir level tertinggi tiga tahun di US$ 1.693,55 per ounce.
Selanjutnya: Central Group Bidik Pasar Hunian Batam lewat Program KPR Berbasis Roadshow
Menarik Dibaca: 5 Warna Cat Rumah yang Membawa Aura Positif, Cocok untuk Sambut Tahun Baru!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













