kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   0,00   0,00%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

Dividen Interim ADRO Jumbo Awal 2026, Yield Tembus 6% dan Kalahkan Bunga Deposito


Jumat, 19 Desember 2025 / 05:59 WIB
Dividen Interim ADRO Jumbo Awal 2026, Yield Tembus 6% dan Kalahkan Bunga Deposito
ILUSTRASI. Dividen Interim ADRO Jumbo Awal 2026, Yield Tembus 6% dan Kalahkan Bunga Deposito


Reporter: Dimas Andi, Muhammad Alief Andri | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim panen dividen jumbo di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan berlangsung pada awal 2026. Salah satu emiten yang mencuri perhatian investor pemburu dividen adalah PT AlamTri Resources Indonesia Tbk (ADRO).

Berdasarkan perhitungan analis, rasio dividen interim saham ADRO mencapai lebih dari dua kali lipat bunga deposito perbankan umum, menjadikannya salah satu dividen interim paling menarik di pasar saham domestik.

ADRO telah mengumumkan rencana pembayaran dividen tunai interim sebesar US$ 250 juta atau setara sekitar Rp 4,18 triliun. Dividen tersebut berasal dari laba bersih sembilan bulan tahun buku 2025 dan akan dibayarkan kepada pemegang saham pada 15 Januari 2026.

Hingga kini, manajemen ADRO belum mengumumkan besaran dividen per saham. Penetapan nilai tersebut masih menunggu penggunaan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang akan digunakan perseroan.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Teknikal Saham KLBF, GOTO, ADRO untuk Jumat (19/12)

Founder Republik Investor sekaligus pengamat pasar modal, Hendra Wardana, menilai pembagian dividen interim ini mencerminkan kondisi kas dan profitabilitas ADRO yang masih solid, meskipun industri batubara global tengah memasuki fase normalisasi harga.

“Jika mengacu pada jumlah saham beredar ADRO sekitar 30,8 miliar saham, estimasi dividen interim berada di kisaran US$ 0,008–0,0081 per saham, atau sekitar Rp 125–Rp 130 per saham dengan asumsi kurs Rp 15.700 per dolar AS,” ujar Hendra kepada Kontan, Kamis (18/12/2025).

Dengan harga saham ADRO yang berada di kisaran Rp 1.900–Rp 2.000 per saham, dividend yield interim diperkirakan mencapai 6%–7%. Menurut Hendra, level tersebut tergolong tinggi untuk dividen interim dan berada di atas rata-rata yield pasar.

Tonton: UPDATE Kondisi Ekonomi Indonesia dan APBN 2025 Menjelang Tutup Buku

Tak hanya itu, rasio dividen interim ADRO juga melampaui imbal hasil obligasi ritel pemerintah yang berada di kisaran 5%. Bahkan, yield dividen saham ADRO mencapai dua hingga tiga kali lipat bunga deposito bank yang saat ini hanya sekitar 2%–3%.

Dari sisi kebijakan dividen, Hendra menilai payout ratio ADRO terbilang agresif namun masih dalam batas wajar. Dividen interim tersebut setara sekitar 83% dari laba bersih sembilan bulan 2025.

“ADRO konsisten menjadikan dividen sebagai daya tarik utama bagi investor. Selama neraca keuangan tetap sehat dan arus kas kuat, perseroan masih memiliki ruang untuk mempertahankan dividen yang atraktif, meski ke depan payout ratio kemungkinan akan lebih moderat,” jelasnya.

Menjelang periode cum-dividen, saham ADRO dinilai berpotensi menarik minat investor pemburu dividen. Secara teknikal, Hendra melihat peluang penguatan jangka pendek dengan target resistance di kisaran 2.050 hingga 2.400.

Tonton: Sukses Kantongi Dana Segar Rp 2,79 triliun

Pada perdagangan Kamis (18/12/2025), harga saham ADRO ditutup di level Rp 1.900, naik 85 poin atau 4,68%. Meski demikian, secara tahunan saham ADRO masih terkoreksi 640 poin atau sekitar 25,20%. 

Herditya Wicaksana, dari MNC Sekuritas menganalisa pergerakan harga saham ADRO diperkirakan sedang berada di awal fase uptrendnya dan membentuk gap. Penguatannya pun disertai dengan munculnya volume pembelian.

MACD sudah mulai menyempit dan berpeluang golden cross, demikian pula Stochastic yang berpeluang menguat ke area overbought. Herditya rekomendasi buy on weakness saham ADRO.

"Support: Rp 1.840 dan Resistance: Rp 1.965," terang Herditya.

Hendra mengingatkan investor untuk mengantisipasi potensi koreksi harga setelah periode ex-dividen. “Untuk jangka pendek, strategi akumulasi sebelum cum-dividen dan profit taking bertahap bisa dipertimbangkan. Sementara untuk jangka menengah hingga panjang, koreksi pasca-dividen justru dapat menjadi peluang masuk,” tutupnya.


 

Kenaikan Upah Minimum 2026 Segini Prediksi UMP Jakarta 2026 Memakai Rumus Baru

Selanjutnya: Berburu Cuan Dividen di Akhir Tahun, Ada ADRO Hingga BBRI

Menarik Dibaca: iPhone 13 Lagi Turun Harga lo, Cari Tahu Kualitas Kameranya Lewat Ulasan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×