Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
Hal ini dilakukan karena anak usaha lamanya, PT Leo Resources (LR) dan PT Lion Nickel (LN) sudah tidak memberikan sumbangan pendapatan usaha selama beberapa tahun terakhir.
Oleh karena itu, ITTG melakukan divestasi atas seluruh saham kedua entitas anak lama. Dana sebesar Rp 30 miliar yang diperoleh dari divestasi ini digunakan untuk investasi pada SI dan sisanya untuk keperluan biaya restrukturisasi ITTG.
Baca Juga: Tambah modal, Fast Food Indonesia (FAST) bakal rights issue 350 juta saham
Rencana bisnis 2020
Pada tahun 2020, ITTG masih akan berfokus pada kegiatan usaha utama (core business), yakni melakukan investasi pada SI. Sebagai informasi, SI adalah distributor untuk instrumen-instrumen pabrik bagi berbagai industri. Sektor minyak dan gas (migas) masih menjadi sektor terbesar penyumbang pendapatan usaha SI dengan porsi sebesar 40% dari total perkiraan pendapatan usaha SI tahun 2020-2024.
SI juga berencana untuk merambah sektor usaha baru, yakni pengadaan Reduction Gear dan pelayanan purna jual untuk industri migas. Usaha baru tersebut ditargetkan dapat berkontribusi sebesar 4% dari total perkiraan pendapatan usaha SI tahun 2020-2024.
"Pabrik Reduction Gear yang sudah melakukan diskusi awal dengan SI adalah David Brown Santasola yang berkantor pusat di Inggris," kata Direktur Independen ITTG Yustin Rompas.
Baca Juga: IHSG terkoreksi 0,20% pada sesi I, tujuh sektoral menyeret langkah indeks
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, SI memperkirakan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 5% per tahun. Perkiraan total pendapatan usaha SI pada tahun 2020 adalah sebesar Rp 99 miliar dan Rp 120,33 miliar pada 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News