Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berubah arah menuju zona merah pada perdagangan sesi I, Selasa (9/8). Mengacu data RTI, indeks berakhir terkoreksi 0,35% atau 19,021 poin ke level 5.439,95.
Tercatat 145 saham bergerak naik, 147 saham bergerak turun, dan 83 saham stagnan. Volume perdagangan pagi ini mencapai Rp 5,10 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,13 triliun.
Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor manufaktur memimpin penurunan 2,25% dan diikuti barang konsumsi turun 0,81%, dan perdagangan turun 0,72%.
Tiga sektor yang menghijau yaitu pertambangan naik 1,84%, industri dasar naik 1,78%, dan konstruksi naik 0,95%.
Meski terkoreksi, aksi beli asing masih mewarnai perdagangan. Di pasar reguler, net buy asing Rp 264,884 miliar dan Rp 221,225 miliar beli asing keseluruhan perdagangan.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Astra International Tbk (ASII) turun 2,70% ke Rp 8.100, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 2,06% ke Rp 65.400, dan PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 1,96% ke Rp 750.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Semen Indonesia (persero) Tbk (SMGR) naik 6,26% ke Rp 11.450, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 3,91% ke Rp 1.195, dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 3,15% ke Rp 2.290.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan bahwa pergerakan IHSG yang mulai melambat dikarenakan investor juga sedang mencermati rencana pemerintah yang akan memangkas anggaran belanja di APBN-P 2016.
"Di sisi lain, investor juga masih dibayangi oleh masih melambatnya kondisi ekonomi dunia," katanya mengutip dari Antara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News