kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yield US Treasury Berpotensi Terus Naik ke 2,25%


Senin, 17 Januari 2022 / 20:47 WIB
Yield US Treasury Berpotensi Terus Naik ke 2,25%
ILUSTRASI. Senin (17/1), yield US Treasury masih bertahan di level tertingginya di 1,78%.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan yield US Treasury bisa berlanjut di sepanjang tahun ini. Pasar obligasi domestik berpotensi tertekan. 

Mengutip Bloomberg, Senin (17/1), yield US Treasury masih bertahan di level tertingginya di 1,78%. Di akhir tahun lalu, yield US Treasury masih bertengger di 1,51%. 

Sementara, yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun, Senin (17/1) berada di 6,37%. Di akhir tahun lalu yield SUN berada di 6,27%. Dengan begitu, spread yield US Treasury dan yield SUN dari akhir tahun lalu di 476 basis poin (bps) menipis ke 459 bps.

Baca Juga: Yield US Treasury Menyentuh Rekor, Merespons Kekhawatiran Inflasi

Head of Fixed Income Bank Negara Indonesia Fayadri memproyeksikan kenaikan imbal hasil US Treasury akan terus terjadi sampai adanya keputusan kebijakan suku bunga dari The Fed. Selain itu, dinamika angka inflasi yang biasanya dirilis setiap bulan diperkirakan masih menjadi faktor utama yang akan mempengaruhi yield US Treasury. 

Dampaknya, volatilitas pasar obligasi di tahun ini masih akan tinggi. Sebaliknya, yield US Treasury berpeluang bergerak stabil atau menurun jika tekanan inflasi mulai mereda.  

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf juga mengatakan yield US Treasury berpotensi naik paling tinggi ke 2,25% di tahun ini. Sementara, yield SUN Dimas proyeksikan naik ke 6,5% di tahun ini.

 Baca Juga: Ini Manajer Investasi dengan Dana Kelolaan Terbesar pada Tahun 2021

Faktor utama yang menggerakkan yield US Treasury bisa lanjut naik adalah pertumbuhan inflasi yang tinggi. Dimas mengatakan inflasi belum akan turun di tahun ini begitupun tingkat kenaikan suku bunga dengan begitu yield US Treasury berpotensi terus menanjak. 

Meski yield US Treasury dalam tren naik, Dimas menilai pasar obligasi dalam negeri masih akan menarik investor. Keunggulan obligasi domestik bisa dilihat dari tawaran yield yang tinggi dengan tingkat inflasi Indonesia yang rendah. 

Selain itu, fundamental Indonesia semakin kuat dengan defisit APBN 2021 yang turun menjadi 4,65% dari capaian tahun sebelumnya di 6,14%. Data tersebut dapat menarik kepercayaan investor di pasar obligasi. Untuk jangka panjang, Dimas optimistis pasar obligasi dalam negeri akan investor nilai menarik, meski saat di tahun ini kinerja pasar obligasi belum bisa naik kencang. 

Baca Juga: Segera Meluncur, ORI021 Mulai Ditawarkan Sepekan Lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×