Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
Sebagaimana diketahui, pekan lalu The Fed memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) ke level 2% hingga 2,5% dan memberikan sinyal hawkish pada kebijakannya.
Baca Juga: Trump effect juga menenggelamkan mata uang Asia, performa rupiah terburuk
Ditambah lagi, yang teranyar yakni cuitan Presiden AS Donald Trump yang mengancam bakal menaikkan bea impor barang China sebanyak 10% menjadi US$ 300 miliar, turut menekan pergerakan dollar AS. Jika, pada pertemuan negosiasi perang dagang selanjutnya, kedua negara tidak berhasil mencapai kesepakatan atau titik temu.
Alhasil, pilihan safe haven saat ini jatuh pada emas dan mata uang Yen Jepang. Apalagi, dilihat dari teknikal, pasangan USD/JPY masih berada dalam tren turun. Ini terlihat dari posisi Stochastic yang berada di area 21 dan indikator RSI yang berada di area 14, keduanya mengindikasikan adanya tren turun atau masih bearish.
Baca Juga: Rupiah masih melemah 0,54% di level Rp 14.098 per dolar AS (Pukul 14.26 WIB)
Untuk itu, Suluh merekomendasikan investor untuk jual pasangan USD/JPY, dengan perkiraan akhir tahun harga berada di level 105,10. Sedangkan untuk perdagangan Senin (5/8) harga diperkirakan bakal bergerak pada area resistance 106,80; 107; dan 107,20, sedangkan untuk level support berada di kisaran 106,10; 105,90; dan 105,70.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News