kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Yen tengah perkasa, pasangan kurs USD/JPY direkomendasikan jual


Senin, 05 Agustus 2019 / 07:30 WIB
Yen tengah perkasa, pasangan kurs USD/JPY direkomendasikan jual


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pergerakan pasangan kurs USD/JPY diprediksi masih akan melanjutkan penurunan pada pekan depan. Hal ini dikarenakan, masih tingginya daya tarik mata uang Yen (JPY) sebagai safe haven, dibandingkan rekanannya yakni dollar AS (USD).

Berdasarkan data Bloomberg, terpantau pelemahan pasangan USD/JPY mencapai 0,70% ke level 106,59 pada Jumat (2/8). Jika dilihat lebih jauh, sepanjang 2019 pasangan ini sudah terdepresiasi sebanyak 2,83%.

Baca Juga: Market sepekan: Bursa global alami minggu terburuk di sepanjang 2019

Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan, sepanjang pekan lalu belum ada sentimen fundamental yang mampu membuat JPY menguat signifikan. Hanya saja, jika dilihat secara teknikal, pergerakan JPY terus menunjukkan penguatan sehingga yang mata uang pasangannya menjadi tertekan.

"Kalau dilihat dari harga teknikal Yen menguat terhadap dollar AS, apalagi dia juga merupakan safe haven sehingga orang lebih banyak berburu Yen," jelas Suluh kepada Kontan, Minggu (4/8).

Pergerakan yen juga seiring dengan meningkatnya kenaikan harga emas di pasar global. Hal ini jelas mengindikasikan bahwa pasar cenderung memburu aset-aset safe haven.

Baca Juga: Ancaman tarif Trump membuat dolar keok, investor memburu aset safe haven

Sebaliknya, meskipun dollar AS (USD) juga merupakan salah satu aset safe haven, namun keputusan Bank Sentral AS atau The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya pekan lalu, memberikan sentimen negatif bagi kurs Negeri Paman Sam.

Sebagaimana diketahui, pekan lalu The Fed memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) ke level 2% hingga 2,5% dan memberikan sinyal hawkish pada kebijakannya.

Baca Juga: Trump effect juga menenggelamkan mata uang Asia, performa rupiah terburuk

Ditambah lagi, yang teranyar yakni cuitan Presiden AS Donald Trump yang mengancam bakal menaikkan bea impor barang China sebanyak 10% menjadi US$ 300 miliar, turut menekan pergerakan dollar AS. Jika, pada pertemuan negosiasi perang dagang selanjutnya, kedua negara tidak berhasil mencapai kesepakatan atau titik temu.

Alhasil, pilihan safe haven saat ini jatuh pada emas dan mata uang Yen Jepang. Apalagi, dilihat dari teknikal, pasangan USD/JPY masih berada dalam tren turun. Ini terlihat dari posisi Stochastic yang berada di area 21 dan indikator RSI yang berada di area 14, keduanya mengindikasikan adanya tren turun atau masih bearish.

Baca Juga: Rupiah masih melemah 0,54% di level Rp 14.098 per dolar AS (Pukul 14.26 WIB)

Untuk itu, Suluh merekomendasikan investor untuk jual pasangan USD/JPY, dengan perkiraan akhir tahun harga berada di level 105,10. Sedangkan untuk perdagangan Senin (5/8) harga diperkirakan bakal bergerak pada area resistance 106,80; 107; dan 107,20, sedangkan untuk level support berada di kisaran 106,10; 105,90; dan 105,70.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×