Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berupaya untuk menjaga rasio keuangannya tetap sehat. Perusahaan konstruksi pelat merah ini berencana menerbitkan obligasi Rp 3,5 triliun semester II 2018. Dana tersebut akan dipakai untuk merestrukturisasi utangnya.
Harris Gunawan, Direktur Keuangan WSKT mengatakan, banyak investasi jangka panjang WSKT didanai dengan utang jangka pendek. Padahal idealnya, investasi jangka panjang harus didanai dengan utang jangka panjang juga. "Dulu kami tidak begitu karena prosesnya belum jalan sehingga investasi jangka panjang kami banyak dibiayai kredit jangka pendek. Ini tidak sehat. Ini lagi kami hitung untuk direfinancing," katanya di Jakarta, Rabu (6/6).
Obligasi yang akan diterbitkan tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap II. Waskita menargetkan bunga obligasi akan berada di kisaran 8%-9%.
Selain itu, Waskita juga masih terus melakukan penjajakan dengan investor one on one untuk divestasi sejumlah ruas tol yaitu Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Solo-Ngawi, Batang-Semarang, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, dan Kayu Agung-Palembang-Betung dengan skema one on one.
Harris mengatakan, saat ini pihaknya masih terus menjajaki sejumlah investor dan ada investor asing yang berminat masuk. "Namun, kami inginnya investor yang masuk dari lokal saja. Ada beberapa perusahaan lokal juga yang minat ada swasta dan BUMN," kata Harris.
Waskita sudah tidak memiliki rencana untuk mencari dana untuk investasi baru. Perusahaan akan menfokuskan diri untuk menyelesaikan investasi di ruas tol yang sudah ada. Pasalnya, pengembangan tol baru memiliki tantangan dari sisi pembebasan lahan.
"Kami mau melakukan kajian secara komprehensif. Bukan tidak mau ambil risiko pembebasan lahan tetapi kami kaji apakah secara bisnis tol yang dibidik apakah itu go atau hold dulu. Apalagi tahun ini juga tahun politik," jelas Harris.
Tahun ini, Waskita akan fokus menyelesaikan pembangunan proyek tol yang sudah dimiliki dan telah berjalan dulu. WSKT melalui anak usahanya, Waskita Toll Road telah memiliki 18 ruas tol yang ditaksir akan menelan investasi Rp 130 triliun. Dari situ baru lima ruas yang sudah beroperasi secara komersial. Waskita menargetkan akan mengoperasikan 437,5 km jalan tol pada 2018 dan mencapai 889,23 km pada 2020.
Untuk membangunan jalan tol tersebut, Waskita Toll masih membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Total ekuitas yang dibutuhkan untuk merampungkan 18 ruas tol itu ada 30% atau sekitar Rp 40 triliun.
Untuk belanja modal (capex), Waskita menyiapkan anggaran Rp 28 triliun. Belanja modal ini akan didanai oleh penerimaan dari proyek turnkey sebesar Rp 10,5 triliun, pembayaran dana talangan lahan Rp 6,7 lahan, proyek LRT Palembang Rp 9 triliun, dan penerbitan obligasi.
Harris menekankan, kondisi keuangan Waskita tidak benar berdarah-darah seperti yang banyak disampaikan sejumlah pengamat. Pasalnya, dari Rp 70 triliun fasilitas kredit yang sudah diperoleh, mereka baru memakai Rp 49 triliun. "Lagipula kami juga baru meneken kredit dengan Mandiri Syariah Rp 2 triliun untuk modal kerja. Kalau berdarah-darah tidak mungkin bank mau kasih fasilitas kredit," jelas Harris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News