kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja Waskita Karya kuartal-I 2018 kokoh, simak rekomendasi analis


Rabu, 25 April 2018 / 20:35 WIB
Kinerja Waskita Karya kuartal-I 2018 kokoh, simak rekomendasi analis
ILUSTRASI. PT Waskita Karya Tbk WSKT


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk mengawali tahun ini dengan performa kuat. Tambah lagi, emiten berkode saham WSKT ini kian gencar menambah pendanaan melalui instrumen alternatif.

Sepanjang kuartal pertama ini, laba bersih Waskita mengalami lonjakan signifikan. Laba bersih naik 313,4% menjadi Rp 1,5 triliun dari Rp 367,7 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Pendapatan Waskita juga tumbuh cukup solid menjadi Rp 12,39 triliun atau naik 68,6% dibandingkan pendapatan kuartal pertama tahun lalu Rp 7,35 triliun. Analis Ciptadana Sekuritas Asia, Arief Budiman, dalam risetnya 24 April, merinci, segmen bisnis jasa konstruksi masih mendominasi pendapatan Waskita hingga 96% sebanyak Rp 11,95 triliun.

Meski begitu, pendapatan dari penjualan precast tercatat mengalami kenaikan paling signifikan. Penjualan precast melonjak 341% menjadi Rp 302,3 miliar dari sebelumnya Rp 68,5 miliar. Sementara pendapatan dari jalan tol dan segmen energi maupun properti juga masih bertumbuh dan berkontribusi masing-masing Rp 81,8 miliar dan Rp 61,7 miliar.

Selain dari pertumbuhan pendapatan, analis Danareksa Sekuritas, Maria Renata, menjelaskan, lonjakan laba bersih Waskita juga disokong oleh margin laba kotor yang bertambah. Ia merinci, margin laba kotor Waskita sepanjang kuartal pertama ini sebesar 22,5%, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang cuma 15,2%.

Namun, nilai kontrak baru yang didapat Waskita sepanjang kuartal pertama tahun ini baru mencapai Rp 3,6 triliun. Nilai ini turun 69% dibandingkan sebelumnya Rp 11,7 triliun. Sekitar 58% nilai kontrak baru ini merupakan konstribusi anak usahanya, Waskita Beton Precast (WSBP)

"Sepertinya fokus Waskita tahun ini memang bukan menambah kontrak baru. Lebih ke menambah sumber pendanaan," ujar Maria, Rabu (25/4).

Awal april lalu, Waskita baru saja melepas tiga proyek tolnya yakni Kanji-Pejagan, Pejagan-Pemalang dan Pasuruan-Probolinggo dengan total nilai penjualan sekitar Rp 5 triliun. Divestasi proyek tersebut dikemas dalam bentuk reksadana penyertaan terbatas (RDPT) bertajuk RDPT Ekuitas Danareksa Infrastruktur Trans Jawa.

Arief menilai, aksi korporasi tersebut akan semakin memoles kinerja Waskita tahun ini. Divestasi proyek, menurutnya, akan menurunkan nilai utang dan meningkatkan margin.

Analis Samuel Sekuritas, Akhmad Nurcahyadi, menambahkan, Waskita juga berpotensi menerima dana dari proyek LRT Palembang dan dari upaya menjual piutang skema factoring tahun ini. "Beberapa hal tersebut adalah kunci utama investasi pada saham WSKT," ujar Akhmad, dalam riset (23/4).

Akhmad menyarankan, lebih baik bagi WSKT untuk lebih fokus mengeksekusi kontrak yang sudah ada dalam pipeline sekaligus memenuhi kebutuhan pendanaan yang diperlukan, dibandingkan menambah kontrak baru yang tahun ini ditargetkan sebesar Rp 70 triliun.

Adapun di sisi lain, Maria menggarisbawahi total utang berbunga Wakita yang juga naik mencapai Rp 49,4 triliun per Maret 2018 dari Rp 43,9 di akhir Desember 2017. Karenanya, debt equity ratio (DER) juga ikut naik dari 1,93 kali menjadi 2,02 kali di akhir Maret lalu. Waskita juga masih membukukan arus kas operasi negatif sebesar Rp 1,8 triliun.

Meski begitu, ia masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham WSKT. Maria memproyeksi, pendapatan Waskita di akhir tahun nanti bisa mencapai Rp 51,05 triliun dan laba bersih tumbuh menjadi Rp 4,37 triliun. Ia memberi target harga saham WSKT Rp 3.000.

Melihat potensi Waskita memperbaiki gap keuangannya, Akhmad juga masih memberi rekomendasi beli saham WSKT dengan target harga Rp 3.250 per saham.

Sementara, Arief memasang target harga lebih tinggi yaitu Rp 3.400 per saham dan juga memberi rekomendasi beli.

Pada penutupan hari ini, Rabu (25/4), saham Waskita bertengger di harga Rp 2.390 per saham.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×