kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Wall Street Terjun Akibat Penjualan Ritel yang Kuat


Rabu, 16 Agustus 2023 / 05:08 WIB
Wall Street Terjun Akibat Penjualan Ritel yang Kuat
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street melemah tajam pada hari Selasa (15/8) akibat kekhawatiran suku bunga tetap tinggi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street melemah tajam pada hari Selasa (15/8) setelah data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan memicu kekhawatiran suku bunga bisa tetap lebih tinggi lebih lama. Sementara harga saham bank-bank besar Amerika Serikat (AS) turun karena laporan bahwa Fitch Ratings dapat menurunkan peringkat beberapa pemberi pinjaman.

Selasa (15/8), Dow Jones Industrial Average turun 1,02% ke 34.946,39. Sedangkan Nasdaq Composite turun 1,14% menjadi 13.631,05.

Indeks S&P 500 turun 1,16% ke 4.437,86. S&P 500 ditutup di bawah rata-rata pergerakan 50 hari untuk pertama kalinya sejak Maret.

Laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan, penjualan ritel tumbuh 0,7% bulan lalu terhadap ekspektasi kenaikan 0,4%, menunjukkan ekonomi AS tetap kuat. Setelah rilis data tersebut, taruhan para pedagang tentang jeda kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve bulan depan tetap utuh di 89%. Tetapi para analis mengatakan, investor khawatir suku bunga dapat bertahan pada level saat ini lebih lama dari yang diantisipasi.

Baca Juga: Wall Street Melemah, Data Penjualan Ritel Picu Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga

Kurva imbal hasil Treasury AS telah terbalik selama lebih dari setahun. Obligasi jangka panjang menghasilkan yield lebih rendah daripada instrumen utang jangka pendek. Situasi yang terus-menerus ini menekan keuntungan yang dapat diperoleh bank dari pinjaman.

"Kita mungkin akan berakhir dengan kurva imbal hasil terbalik lebih lama dari yang diantisipasi, bahkan jika kita tidak berakhir dengan resesi ekonomi," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa kurva imbal hasil terbalik pada akhirnya akan membatasi pinjaman.

Sebuah laporan mengatakan, lembaga pemeringkat Fitch dapat menurunkan peringkat beberapa bank. Saham JPMorgan Chase turun 2,5%, Bank of America turun 3,2% dan Wells Fargo turun 2,3% pada perdagangan yang berakhir pagi ini.

Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities mengatakan, potensi penurunan peringkat beberapa bank AS membebani pasar. "Ditambah dengan angka penjualan ritel yang sedikit lebih panas dari perkiraan, semakin meningkatkan potensi yang lebih tinggi untuk skenario suku bunga yang lebih lama dari The Fed," kata dia.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Fluktuatif pada Rabu (16/8), Simak Rekomendasi Saham dari Para Analis

Harga saham bank regional seperti PacWest Bancorp, Zions Bancorp, dan Western Alliance Bank tergelincir antara 3,7%-4,5% setelah proposal perombakan peraturan terbaru Federal Deposit Insurance Corp.

Indeks perbankan S&P 500 mencapai level terendah satu bulan, turun 2,75%. Sedangkan indeks perbankan regional KBW juga anjlok 3,4%. 

Semua 11 sektor utama S&P 500 turun, dengan saham energi memimpin penurunan karena melemahnya harga minyak mentah. Saham teknologi bernasib sedikit lebih baik, berkat kenaikan 0,4% saham Nvidia setelah UBS dan Wells Fargo menaikkan target harga mereka pada saham tersebut.

Nvidia membukukan persentase harian terbesar sejak akhir Mei di sesi sebelumnya menyusul komentar bullish dari Morgan Stanley. Analis menambahkan bahwa ada aksi beli investor menjelang rilis pendapatan Nvidia minggu depan.

Saham perusahaan China yang terdaftar di AS juga turun dengan perusahaan e-commerce Alibaba Group turun 2% dan di antara mereka yang memimpin penurunan setelah putaran data ekonomi yang mengecewakan.

Di antara saham lainnya, harga saham General Motors turun 2,3% setelah Berkshire Hathaway mengurangi kepemilikan. Berkshire mengungkapkan investasi baru di homebuilder D.R. Horton, yang mengangkat harga saham 2,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×