kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Wall Street Terjun, Saham Pertumbuhan Jatuh Setelah Rilis Data Harga Produsen


Jumat, 11 Agustus 2023 / 21:30 WIB
Wall Street Terjun, Saham Pertumbuhan Jatuh Setelah Rilis Data Harga Produsen
ILUSTRASI. Wall Street jatuh pada hari Jumat (11/8) setelah rilis angka inflasi produsen.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street jatuh pada hari Jumat (11/8). Saham-saham teknologi yang sensitif terhadap suku bunga dan saham pertumbuhan turun setelah data harga produsen yang lebih panas dari perkiraan untuk bulan Juli mengirim imbal hasil obligasi AS lebih tinggi.

Jumat (11/8) pukul 20.48 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 34,32 poin atau 0,10% ke 35.141,83. Indeks S&P 500 turun 19,21 poin atau 0,43% ke 4.449,62. Nasdaq Composite turun 101,36 poin atau 0,74 % pada 13.636,63.

Indeks harga produsen atawa producer price index (PPI) AS naik 0,8% dalam 12 bulan hingga Juli. Inflasi produsen ini melaju lebih kencang ketimbang kenaikan 0,2% di bulan sebelumnya, karena biaya layanan meningkat. Ekonom yang disurvei oleh Refinitiv memperkirakan kenaikan PPI 0,7%.

"Data PPI menunjukkan inflasi masih menjadi perhatian," kata Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.879 Hari Ini (11/8), BBCA, INDF, BBNI Paling Banyak Net Buy Asing

Meskipun para pedagang umumnya mengharapkan Federal Reserve untuk tidak memperketat kebijakan moneter lewat kenaikan suku bunga untuk sisa tahun ini, taruhan untuk tidak ada kenaikan suku bunga pada bulan September turun menjadi 88,5% dari 90% sebelum data dirilis.

"Pasar perlu berhenti sejenak dan mencerna data inflasi yang beragam, di mana tidak jelas apa yang akan dilakukan Fed selanjutnya. Bahkan jika Fed berhenti satu kali, pertanyaannya menjadi apa yang akan dilakukannya untuk sisa tahun ini," tambah Sarhan.

Yield US Treasury tenor 2 tahun yang bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga jangka pendek, naik menjadi 4,9% setelah data tersebut. Kenaikan imbal hasil surat utang negara AS menekan saham-saham pertumbuhan megacap yang sensitif terhadap suku bunga.

Harga saham Tesla, Nvidia dan Apple kehilangan antara 0,4% dan 1,8%.

Baca Juga: Melemah Hari Ini, IHSG Masih Menguat 0,4% Dalam Sepekan Terakhir

Nasdaq yang padat teknologi dan indeks acuan S&P 500 menuju penurunan minggua kedua karena penurunan saham megacap dan saham teknologi yang telah memimpin kenaikan besar tahun ini.

Sepuluh dari 11 sektor S&P 500 utama turun pada hari Jumat. Sektor teknologi memimpin penurunan sebesar 0,8%.

Saham perusahaan China Alibaba dan JD.com yang terdaftar di AS masing-masing turun 3,0% dan 5,4%, karena langkah-langkah stimulus terbaru Beijing mengecewakan investor. Sementara data baru menunjukkan bahwa pemulihan pasca-pandemi China kehilangan tenaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×