Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. S&P 500 ditutup lebih tinggi secara nominal pada hari Kamis (28/12), mengoreksi kenaikan awal sebelum bel penutupan pada hari perdagangan terakhir di tahun 2023.
Indeks acuan ini mengakhiri sesi dengan volume yang tipis hanya 0,3% dari rekor penutupan tertinggi yang dicapai pada 3 Januari 2022.
Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 53,58 poin atau 0,14% menjadi 37.710,1, S&P 500 menguat 1,77 poin atau 0,04% menjadi 4.783,35, dan Nasdaq Composite turun 4,04 poin, atau 0,03%, menjadi 15.095,14.
Baca Juga: Wall Street Menguat Jelang Akhir Tahun, Penurunan Suku Bunga Menjadi Fokus
Di antara 11 sektor utama S&P 500, sektor utilitas mengalami persentase kenaikan terbesar. Saham-saham energi mengalami penurunan terbesar, terbebani oleh merosotnya
Indeks blue-chip Dow berakhir sedikit hijau sementara Nasdaq ditutup sedikit lebih rendah. Ketiga indeks tetap berada di jalur kenaikan bulanan, kuartalan, dan tahunan.
"Ini adalah salah satu reli akhir tahun terbaik yang pernah kami lihat dan banyak dari reli ini terjadi sebelum pivot The Fed pada pertengahan Desember," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group di Omaha.
"Ini adalah pengingat yang bagus tentang seberapa jauh kita telah datang dari kedalaman pasar bearish tahun lalu dan pengingat bagi para investor bahwa awan gelap bisa saja terjadi, tetapi matahari selalu muncul lagi," tambah Detrick.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,80% Hari Ini, Simak Prediksi Untuk Esok (29/12)
Seandainya S&P 500 menetap di atas level penutupan tertinggi sepanjang masa sebelumnya, itu akan mengkonfirmasi bahwa indeks acuan memasuki pasar bullish saat mencapai palung penutupan pasar bearish pada Oktober 2022.
"Mencapai level tertinggi baru setelah dua tahun bisa menjadi tanda halus bahwa kekuatan ekonomi akan terjadi pada tahun 2024," kata Detrick.
Data yang dirilis pada pagi hari, termasuk klaim pengangguran, penjualan rumah yang tertunda, dan perdagangan/inventaris awal semuanya menggambarkan ekonomi yang melemah tetapi tangguh.
Skenario ini telah membantu memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan lebih cepat dari yang diharapkan dan dapat melakukan soft landing dengan menghindari resesi.
Baca Juga: Transaksi Afiliasi Ramai di Akhir 2023, Ini Catatan & Rekomendasi Saham dari Analis
Pada pandangan terakhir, pasar keuangan telah memperhitungkan probabilitas 74,1% bahwa para pembuat kebijakan akan memangkas suku bunga acuan Fed sebesar 25 basis poin di bulan Maret, menurut FedWatch CME Tool.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News