Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi, dengan indeks S & P 500 dan Nasdaq naik tipis, sementara Dow Jones melemah di akhir Kamis (16/11) karena tekanan dari penurunan saham Cisco dan Walmart setelah pemangkasan perkiraan pendapatan.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 45,74 poin, atau 0,13% ke level 34.945,47, S&P 500 naik 5,36 poin, atau 0,12%, ke level 4.508,24 dan Nasdaq Composite naik 9,84 poin, atau 0,07%, ke level 14.113,67.
Sektor energi, turun 2,1% memimpin penurunan di antara 11 sektor utama S&P, mencapai level terendah dalam empat bulan karena harga minyak mentah turun hampir 5%. Sektor Jasa komunikasi, naik 0,9% adalah sektor dengan kenaikan terbesar selama sesi tersebut diikuti oleh sektor teknologi informasi yang naik 0,7%.
Baca Juga: Reli Wall Street Mengambil Nafas Setelah Saham Cisco da Walmart Jatuh, Kamis (16/11)
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,71 miliar saham dengan rata-rata 11,09 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
“Pendorong terbesar saat ini adalah tarik-menarik antara mereka yang ingin menjual saham saat reli dan mereka yang ingin membeli saat harga turun,” kata Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management.
Saham Cisco System anjlok 9,8% karena perusahaan teknologi komunikasi dan jaringan tersebut memangkas perkiraan pendapatan dan laba setahun penuh, karena melambatnya permintaan peralatan jaringan.
Saham Walmart merosot 8,1% dalam sehari setelah menyentuh rekor tertinggi. Raksasa ritel tersebut mengatakan konsumen AS berbelanja dengan hati-hati karena inflasi, bahkan ketika mereka menaikkan perkiraan penjualan dan laba tahunannya.
Hal ini menyebabkan indeks bahan pokok konsumen S&P 500 turun 1,2% dan membebani pengecer lain termasuk Dollar General dan Dollar Tree, dimana saham keduanya turun 4,2%.
Selain itu, saham Target turun 0,4%, mengembalikan beberapa keuntungan dari sesi sebelumnya yang melonjak 17,8% setelah memberikan prospek kuartal liburan yang bullish dan kuat.
Mengingat Cisco dan Walmart adalah tulang punggung industri masing-masing, Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar di Murphy & Sylvest mengatakan kelemahan mereka menimbulkan sedikit pertanyaan mengenai kesehatan konsumen dan mungkin kesehatan sektor teknologi.
Namun pihak lain mencatat adanya kekuatan positif pada sesi Kamis, dengan kenaikan pada saham-saham megakapitalisasi termasuk Microsoft Corp, Apple Inc dan Nvidia.
“Indeks-indeks utama bergerak datar pada hari ini, namun Anda masih melihat banyak kekuatan pada sektor teknologi atau pertumbuhan berkapitalisasi besar. Ini hanyalah kelanjutan dari narasi positif yang kita lihat di pasar baru-baru ini,” kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York.
Secara khusus, Ghriskey mengutip kelegaan investor karena Federal Reserve tampaknya sudah selesai dengan siklus kenaikan suku bunganya.
Baca Juga: Wall Street Menguat, Didukung Data Inflasi Harga Produsen yang Melandai
Sebelumnya, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pengangguran mingguan telah meningkat lebih dari yang diperkirakan, memperkuat spekulasi bahwa The Fed tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut.
“Data perekonomian belum cukup buruk untuk memicu terlalu banyak ketakutan terhadap resesi, namun belum cukup baik untuk menimbulkan terlalu banyak antusiasme. Kita sedang memasuki periode liburan di mana kejutan-kejutan kecil dapat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap harga.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News