kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Anjlok Lebih dari 1%, Dipicu Kenaikan Yield Treasury


Kamis, 19 Oktober 2023 / 05:40 WIB
Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Anjlok Lebih dari 1%, Dipicu Kenaikan Yield Treasury
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street melemah tajam pada akhir perdagangan Rabu (18/10), indeks S&P 500 dan Nasdaq melorot lebih dari 1%. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street melemah tajam pada akhir perdagangan Rabu (18/10). Indeks S&P 500 dan Nasdaq melorot lebih dari 1%, karena imbal hasil treasury naik lagi, dan investor menilai perkiraan kinerja triwulanan dari perusahaan.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 332,57 poin, atau 0,98% ke level 33,665.08, S&P 500 turun 58,6 poin, atau 1,34%, ke level 4,314.6 dan Nasdaq Composite turun 219,45 poin, atau 1,62% ke level 13,314.30.

Di sisi pendapatan, saham Procter & Gamble naik 2,6% setelah penjualan kuartalannya melampaui ekspektasi pasar.

Baca Juga: Wall Street Dips, Crude Surges as Middle East Tensions Escalate

Sementara saham United Airlines Holdings anjlok 9,7% setelah perusahaan memperkirakan laba kuartal keempat lebih lemah karena biaya yang lebih tinggi. Indeks maskapai penerbangan penumpang S&P 500 turun 5,6%.

Saham Morgan Stanley turun 6,8% setelah laporan menunjukkan laba kuartal ketiganya turun.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,48 miliar saham dengan rata-rata 10,45 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah memicu penghindaran risiko. Emas sebagai aset safe-haven mencapai level harga tertinggi dalam lebih dari dua bulan. 

Indeks Volatilitas Cboe, yang merupakan ukuran ketakutan Wall Street melonjak.

Imbal hasil (yield) naik tipis setelah data menunjukkan pembangunan rumah keluarga tunggal di AS meningkat kembali pada bulan September, mendukung pandangan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama.

“Kita berada dalam periode rotasi sektor, dan orang-orang mencoba mencari tahu dalam lingkungan baru ini, saham apa saja yang akan terus berkinerja baik dan saham apa saja yang akan sulit bertahan,” kata Rick Meckler, partner di Cherry Lane Investments, sebuah kantor investasi keluarga di New Vernon, New Jersey.

Baca Juga: Wall Street Melemah di Awal Perdagangan Rabu (18/10) Akibat Ketegangan Timur Tengah

“Jelas, perusahaan-perusahaan yang memiliki leverage tinggi mengalami kesulitan dalam pasar seperti ini.”

Imbal hasil yang lebih tinggi dari Treasury AS yang bebas risiko mengurangi daya tarik saham.

Di sisi lain, investor juga khawatir mengenai dampak konflik Israel-Hamas yang dimulai pada 7 Oktober dengan serangan Hamas terhadap warga sipil dan tentara Israel. 

Presiden AS Joe Biden, dalam kunjungan kilatnya pada hari Rabu, menjanjikan solidaritas dengan Israel dan mengatakan ledakan mematikan di sebuah rumah sakit di Gaza tampaknya disebabkan oleh roket yang salah ditembakkan oleh militan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×