kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.739.000   -3.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Wall Street Rebound pada Jumat (14/3), Sektor Teknologi Pimpin Pemulihan


Jumat, 14 Maret 2025 / 22:26 WIB
Wall Street Rebound pada Jumat (14/3), Sektor Teknologi Pimpin Pemulihan
ILUSTRASI. Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak naik pada perdagangan Jumat (14/3) setelah aksi jual besar-besaran sepanjang pekan.. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak naik pada perdagangan Jumat (14/3) setelah aksi jual besar-besaran sepanjang pekan.

Investor tengah menilai dampak kebijakan tarif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara data baru menunjukkan penurunan sentimen konsumen dan lonjakan ekspektasi inflasi.

Wall Street Pulih, Sektor Teknologi Memimpin

Pada pukul 10:13 pagi waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average naik 240,57 poin (0,59%) ke 41.054,14, S&P 500 bertambah 49,88 poin (0,90%) ke 5.571,40, dan Nasdaq Composite menguat 208,84 poin (1,21%) ke 17.511,86.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Anjlok, Terseret Kekhawatiran Perang Dagang

Aksi jual tajam pekan ini telah menekan valuasi saham, dan analis menilai ekuitas AS berpotensi untuk pulih.

Sektor teknologi, yang menjadi salah satu sektor dengan penurunan terbesar pekan ini, memimpin penguatan dengan kenaikan 1,5%.

Saham Tesla naik tipis 0,3% setelah laporan bahwa perusahaan akan memproduksi versi lebih murah dari Model Y di Shanghai, guna merebut kembali pangsa pasar di tengah perang harga yang sengit.

Sementara itu, Senat AS hampir menyetujui rancangan undang-undang anggaran sementara guna mencegah penutupan sebagian pemerintahan federal.

Keputusan kebijakan moneter The Fed juga menjadi perhatian utama dalam pekan mendatang, dengan ekspektasi bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga tetap, menurut data dari LSEG.

Di sisi lain, saham Crown Castle melonjak 8,4% setelah mengumumkan penjualan aset fiber optic senilai $8,5 miliar kepada dua entitas, didorong oleh tekanan dari investor aktivis Elliott Investment Management.

Sebagai informasi, survei University of Michigan mengungkapkan bahwa sentimen konsumen anjlok pada Maret, disertai meningkatnya kekhawatiran inflasi.

Baca Juga: Bisnis Minuman Keras AS Tertekan Tarif 200%

Kebijakan tarif besar-besaran yang diterapkan Presiden Donald Trump, yang memicu perang dagang di berbagai sektor, dikhawatirkan akan mendorong kenaikan harga dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Ketiga indeks utama AS masih berada di jalur penurunan mingguan, dengan S&P 500 menuju pekan keempat berturut-turut dalam tren negatif—periode terpanjang dalam tujuh bulan terakhir.

Indeks Dow Jones turun sekitar 9% dari level tertingginya baru-baru ini dan berpotensi mencatat pekan terburuk dalam dua tahun jika tekanan jual terus berlanjut.

Pasar Keuangan Bergejolak

Pasar keuangan global mengalami volatilitas tinggi sepanjang pekan ini, dengan S&P 500 jatuh ke wilayah koreksi dan kehilangan kapitalisasi pasar hingga $4 triliun.

Indeks Nasdaq, yang didominasi saham teknologi, telah lebih dulu memasuki wilayah koreksi pada pekan sebelumnya.

Ketidakpastian akibat kebijakan tarif yang berubah-ubah dari pemerintahan Trump memperburuk prospek investasi.

"Meskipun kita mulai terbiasa dengan kekacauan ini, kebijakan ekonomi AS masih tampak disusun dengan cara yang serampangan," kata Art Hogan, Kepala Strategi Pasar di B Riley Wealth.

Baca Juga: Vietnam Bakal Tambah Impor dari Amerika Serikat Demi Menghindari Tarif

"Kenaikan ini lebih bersifat teknikal di pasar yang sudah oversold."

Trump telah memberlakukan tarif impor logam yang memicu balasan cepat dari Kanada dan Uni Eropa. Ia juga mengisyaratkan kemungkinan tarif timbal balik tambahan pada awal April.

Investor Beralih ke Aset Aman

Sejumlah perusahaan pialang menurunkan peringkat saham AS, sementara berbagai perusahaan mengeluarkan proyeksi yang lebih berhati-hati karena ketidakpastian ekonomi.

Investor pun beralih ke aset safe-haven, dengan harga emas melampaui level psikologis US$3.000 per ons troi untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Saham perusahaan tambang emas yang terdaftar di AS naik, seperti Barrick Gold yang menguat 1,4%, Gold Fields naik 1%, dan Sibanye Stillwater bertambah 3%.

Selanjutnya: Harga Emas Antam Diproyeksikan Melanjutkan Tren Bullish Hingga Akhir Tahun 2025

Menarik Dibaca: Ekspansi Klinik Gigi Damessa Terus Berlanjut dengan Pembukaan Cabang Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×