kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Wall Street Melemah Jumat (20/9), Saat Investor Menahan Diri Setelah Lonjakan Tinggi


Jumat, 20 September 2024 / 21:44 WIB
Wall Street Melemah Jumat (20/9), Saat Investor Menahan Diri Setelah Lonjakan Tinggi
ILUSTRASI. Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., August 8, 2024. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street melemah pada hari Jumat (20/9). Saat investor menahan diri setelah reli pada sesi sebelumnya yang dipicu oleh pemotongan suku bunga besar oleh The Fed.

Melansir Reuters, pukul 09.46 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 91,67 poin atau 0,23%, menjadi 41.933,52.

S&P 500 kehilangan 14,32 poin, atau 0,25%, menjadi 5.699,32, dan Nasdaq Composite turun 19,62 poin, atau 0,10%, menjadi 17.994,36.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Tergelincir Jumat (20/9), Setelah Lonjakan Akibat Suku Bunga AS

Delapan dari 11 sektor S&P 500 diperdagangkan lebih rendah. Saham sektor industri berada di posisi terendah dengan penurunan 1,1%, sementara utilitas naik kembali dengan keuntungan 1,7% setelah mengalami kerugian dalam tiga sesi berturut-turut.

Saham pertumbuhan yang sensitif terhadap suku bunga bervariasi. Saham Alphabet dan Apple naik lebih dari 0,4% masing-masing, sementara Tesla turun 1,3%.

Perusahaan semikonduktor seperti Advanced Micro Devices dan Qualcomm turun lebih dari 0,5% masing-masing, menyebabkan indeks Philadelphia SE Semiconductor melemah 1%.

Baca Juga: Wall Street Naik, S&P 500 Cetak Rekor Didorong Euforia Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Asal tahu, S&P 500 dan Dow Jones mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis (19/9), dengan Dow menembus level 42.000 poin. S&P 500 diperkirakan akan melawan tren historis di mana September biasanya menjadi bulan yang lemah untuk ekuitas AS.

Sentimen risiko mendapat dorongan awal pekan ini setelah The Fed memulai siklus pelonggarannya dengan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin dan menjamin bahwa lebih banyak pemotongan akan datang.

Bank sentral juga memproyeksikan periode pertumbuhan ekonomi yang stabil serta tingkat pengangguran dan inflasi yang rendah.

"The Fed sudah selesai. Dunia lainnya memutuskan untuk membeli pasar AS dan menaikkan pasar mereka ... dan sekarang ini adalah saat pelemahan," kata Jay Hatfield, manajer portofolio di InfraCap.

"Hal paling bullish yang bisa terjadi setelah kenaikan besar adalah penurunan sementara."

Pedagang sekarang melihat kemungkinan 60,4% pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Baca Juga: Wall St Melonjak Dipimpin Saham Teknologi (19/9), The Fed Memulai Siklus Pelonggaran

Mayoritas ekonom dalam survei Reuters memprediksi bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November dan Desember.

Periode blackout media The Fed akan berakhir dengan wawancara Gubernur Chris Waller yang dijadwalkan pada pukul 11:30 pagi ET.

Volatilitas pasar diperkirakan terjadi pada hari ini karena opsi dan kontrak berjangka yang terkait dengan indeks saham dan saham individu akan berakhir secara bersamaan pada Jumat ketiga bulan terakhir kuartal, dalam acara yang disebut "triple witching".

Selanjutnya: BRI Insurance Bersama BRI Bayar Klaim kepada Pedagang Pasar Kutoarjo

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Minyak Murah Periode 19-25 September 2024, Ada Ekstra Diskon Rp 5.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×