Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - NEW YORK, AS. Saham-saham di Wall Street naik pada hari Senin (7/5), terdorong oleh kenaikan berlanjut saham Apple dan lonjakan harga minyak ke level tertinggi sejak 2014.
Indeks energi S&P berakhir 0,18% lebih tinggi, meskipun sempat naik lebih tinggi lagi sebelumnya ketika Presiden AS Donald Trump berkicau bahwa pada Selasa ia akan mengumumkan keputusannya tentang kesepakatan nuklir dengan Iran.
Trump telah mengancam akan menarik diri dari perjanjian kecuali para penandatangan dari Eropa bersedia memperbaiki apa yang ia sebut kekurangannya.
Gara-gara terhantui keputusan soal sanksi terhadap Iran itu, saham energi reli pada awal sesi. Masalah perusahaan minyak Venezuela PDVSA turut punya andil menaikkan harga saham-saham energi.
"Minyak telah mengantisipasi pengumuman dari Trump dengan baik. Orang-orang sudah bersiap menghadapi kemungkinan terburuk," kata Keith Lerner, kepala strategi pasar di SunTrust Advisory Services di Atlanta.
Di luar itu, kekhawatiran atas inflasi dan suku bunga, serta kebijakan tarif dan ketegangan geopolitik, masih membayangi musim pendapatan yang solid.
Sebetulnya hampir 80% dari 417 perusahaan Indeks S&P 500 yang telah melaporkan kinerja mereka sejauh ini telah melampaui perkiraan laba, menurut Thomson Reuters. Angka itu jauh di atas rata-rata jangka panjang yang hanya 64% dan rata-rata 75% selama empat kuartal terakhir.
Tiga perempat emiten di bursa New York telah melaporkan pendapatan di atas ekspektasi, dibandingkan dengan 60% pada kuartal biasa. Itu menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengembangkan bisnis mereka dan tidak hanya mendapatkan manfaat dari pemotongan pajak dalam perusahaan yang diperkenalkan tahun ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,39% menjadi berakhir pada 24.357,32. Sementara itu indeks S&P 500 naik 0,35% menjadi 2.672,63. Adaun Nasdaq Composite bertambah 0,77% menjadi 7.265,21.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News