kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Memerah, Terbebani Saham Meta Platform dan Data Ekonomi AS Terbaru


Kamis, 25 April 2024 / 21:52 WIB
Wall Street Memerah, Terbebani Saham Meta Platform dan Data Ekonomi AS Terbaru
ILUSTRASI. Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., January 19, 2024. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Wall Street melemah tajam pada hari Kamis (25/4), terseret oleh saham Meta Platforms dengan hasil kuartalan yang suram.

Sementara tanda-tanda inflasi yang terus-menerus mengurangi harapan The Fed memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Melansir Reuters, pukul 09:41 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 563,67 poin atau 1,47% pada 37.897,25, S&P 500 turun 72,69 poin atau 1,43% pada 4.998,94, dan Nasdaq Composite turun 336,28 poin atau 2,14 % pada 15.376,47.

Saham Meta anjlok 14,7%, setelah perusahaan induk Facebook memperkirakan pengeluaran lebih tinggi dan pendapatan lebih rendah dari perkiraan.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Turun Tajam Kamis (25/4), Terseret Saham Meta Platform

Saham perusahaan media sosial seperti Snap dan Pinterest masing-masing turun 4,2% dan 4,9%.

Saham-saham pertumbuhan lainnya juga berada di bawah tekanan, dengan Alphabet, Amazon.com dan Microsoft turun antara 4,3% dan 4,5%.

Alphabet, Microsoft dan Intel dijadwalkan melaporkan angka triwulanan mereka pada hari Kamis setelah pasar tutup.

Menambah kerugian, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) melambat lebih dari perkiraan pada kuartal pertama.

Namun percepatan inflasi menunjukkan bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga sebelum bulan September.

“Perekonomian terus tumbuh, namun dengan laju yang lebih lambat dan inflasi masih tetap tinggi, hal ini berarti bahwa The Fed kemungkinan tidak akan melakukan pemotongan pada bulan Juni dan menjadi tanda tanya besar untuk sisa tahun ini,” kata Peter Cardillo, chief market economist Spartan Capital Securities.

Baca Juga: Wall Street Bergerak Tipis, Pasar Menanti Data PDB dan PCE Amerika

Secara terpisah, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun pada minggu lalu, menunjukkan masih ketatnya kondisi pasar tenaga kerja.

Imbal hasil obligasi US Treasury tenor 10-tahun naik ke level tertinggi multi-bulan setelah data tersebut dirilis, terakhir berada di 4,731%.

Data tersebut dirilis menjelang indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, pada hari Jumat (26/4).

Pasar uang memperkirakan penurunan suku bunga The Fed hanya sekitar 36 basis poin pada tahun ini, turun dari sekitar 150 bps pada awal tahun, menurut data LSEG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×