kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Wall Street Memerah Selasa (4/3), Nasdaq Masuki Tren Koreksi Akibat Kejatuhan Nvidia


Selasa, 04 Maret 2025 / 22:03 WIB
Wall Street Memerah Selasa (4/3), Nasdaq Masuki Tren Koreksi Akibat Kejatuhan Nvidia
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street memerah pada Selasa (4/3), dengan Nasdaq Composite turun lebih dari 10% dari level tertingginya sepanjang masa.. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street memerah pada Selasa (4/3), dengan Nasdaq Composite turun lebih dari 10% dari level tertingginya sepanjang masa.

Penurunan ini dipicu oleh terus merosotnya saham Nvidia akibat kekhawatiran terhadap belanja di sektor kecerdasan buatan (AI), serta meningkatnya kekhawatiran akan perang dagang global.

Indeks Nasdaq yang didominasi saham teknologi turun lebih dari 1% ke level 18.125,54, mencatat penurunan lebih dari 10% dari level penutupan tertinggi 20.173,89 yang dicapai pada 16 Desember.

Baca Juga: Wall Street Anjlok, Imbas Trump Menetapkan Tarif Dagang 25% untuk Meksiko dan Kanada

Jika penutupan tetap di bawah ambang batas ini, Nasdaq akan memasuki fase koreksi menurut definisi umum di pasar saham.

Melansir Reuters, pukul 09.38 pagi waktu New York (ET), Dow Jones Industrial Average turun 394,50 poin (-0,91%) ke 42.796,74, S&P 500 melemah 40,78 poin (-0,70%) ke 5.808,94, dan Nasdaq Composite turun 86,90 poin (-0,47%) ke 18.263,29.

Indeks volatilitas pasar CBOE naik 1,48 poin setelah mencapai level tertinggi dua bulan di 24,31 pada sesi sebelumnya.

Pada Senin kemarin, S&P 500 mencatat penurunan harian terbesar sejak pertengahan Desember, sementara Nasdaq anjlok hampir 9% dari level tertingginya.

Kejatuhan ini terjadi setelah AS memberlakukan tarif impor baru terhadap Meksiko dan Kanada, serta menggandakan tarif barang-barang dari China.

Ketegangan ini dapat mengancam perdagangan bilateral senilai hampir US$ 2,2 triliun per tahun.

Sebagai respons, China menerapkan tarif tambahan pada impor dari AS, sementara Kanada juga berjanji akan membalas kebijakan tarif tersebut.

Baca Juga: Wall Street Merosot pada Pembukaan Pasar, Senin (3/3)

Saham perusahaan otomotif Ford dan General Motors, yang memiliki rantai pasok besar di Amerika Utara, turun sekitar 1,3% dalam perdagangan pra-pasar.

Saham raksasa teknologi seperti Nvidia, Microsoft, dan Meta masing-masing turun antara 1,6% hingga 3%.

Sementara itu, saham Illumina merosot 4% setelah China melarang impor perangkat sequencer genetik dari perusahaan tersebut, hanya beberapa menit setelah pengumuman tarif oleh Donald Trump.

Di sisi lain, saham perusahaan China yang terdaftar di AS seperti Bilibili dan JD.com menguat masing-masing 3,5% dan 2%, pulih dari kerugian yang diderita pada Senin.

"Ada kekhawatiran bahwa tarif baru ini akan memberikan tekanan besar pada ekonomi dan pasar secara keseluruhan," kata Larry Tentarelli, Kepala Strategi Teknis di Blue Chip Daily Trend Report.

Baca Juga: DeepSeek Rontokkan Saham Nvidia, Trump Pertimbangkan Pengetatan Ekspor Chip ke China

"Sektor yang paling terdampak kemungkinan besar adalah sektor industri karena sangat siklikal, saham-saham kapitalisasi kecil, serta saham teknologi yang memiliki valuasi tinggi."

Investor juga mengantisipasi bahwa kenaikan tarif akan mendorong inflasi, melemahkan permintaan, dan menekan laba perusahaan di saat ekspektasi perlambatan ekonomi kembali muncul.

Indeks Russell 2000, yang berisi saham kapitalisasi kecil yang berorientasi domestik, turun 1% dalam perdagangan berjangka.

Morgan Stanley memperkirakan bahwa tarif impor dari Meksiko, Kanada, dan China hingga tahun 2026 dapat mengurangi laba perusahaan dalam indeks S&P 500 sebesar 5% hingga 7%.

Sementara itu, para eksekutif perusahaan cenderung menunda investasi dan pengeluaran hingga ada kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan perdagangan Trump.

Para analis memperkirakan bahwa kebijakan perdagangan global AS yang lebih komprehensif akan diumumkan pada 1 April mendatang.

Selanjutnya: Laba Adaro Andalan (AADI) Naik 6,14% Jadi US$ 1,21 Miliar pada 2024

Menarik Dibaca: Selebgram Aghnia & Stefany Talita Luncurkan Eze Nails, Koleksi Kuku Tempel Premium

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×