kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Wall Street Melonjak, Valuasi Microsoft Tembus US$ 4 Triliun Usai Laporan Keuangan


Kamis, 31 Juli 2025 / 23:05 WIB
Wall Street Melonjak, Valuasi Microsoft Tembus US$ 4 Triliun Usai Laporan Keuangan
ILUSTRASI. Seorang pedagang bekerja di lantai Bursa Saham New York (NYSE) di New York City, Amerika Serikat, 25 Juli 2025. S&P 500 dan Nasdaq catat rekor tertinggi baru, Kamis (32/7/2025), karena pendapatan Microsoft melonjak sehinggavaluasinya tembus US$ 4 triliun.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Wall Street melonjak pada perdagangan Kamis (31/7/2025), dipimpin oleh saham-saham teknologi setelah Microsoft mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan. 

Saham Microsoft menembus kapitalisasi pasar US$ 4 triliun, menjadikannya perusahaan publik kedua setelah Nvidia yang mencapai tonggak sejarah tersebut.

Kenaikan ini turut mendorong indeks utama mencatat rekor tertinggi baru.

Pada pukul 09.50 waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average naik 88,73 poin atau 0,20% ke level 44.550,01. Indeks S&P 500 naik 45,18 poin atau 0,71% menjadi 6.408,08, sedangkan Nasdaq Composite menguat 245,09 poin atau 1,16% ke posisi 21.374,76.

Baca Juga: Sempat Tertekan Debat Panas Trump-Zelenskiy, Wall Street Menguat, Jumat (28/2)

Kinerja saham teknologi lainnya turut menopang penguatan pasar.

Saham Meta Platforms melesat 12,1% ke rekor tertinggi setelah memproyeksikan pendapatan kuartal ketiga yang melampaui ekspektasi analis, berkat kontribusi kecerdasan buatan (AI) terhadap bisnis iklannya. 

Sementara itu, saham Nvidia naik lebih dari 1%.

Indeks sektor teknologi dan layanan komunikasi dalam S&P 500 masing-masing mencatat rekor tertinggi baru, dengan kenaikan masing-masing 1,2% dan lebih dari 3%.

Dari sisi makroekonomi, Departemen Perdagangan AS melaporkan kenaikan inflasi pada Juni 2025, didorong oleh meningkatnya tarif impor yang mengerek harga barang. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa tekanan inflasi akan meningkat di paruh kedua tahun ini.

"Data PCE yang dirilis Kamis lebih tinggi dari perkiraan, sehingga meredam harapan penurunan suku bunga. Saat ini belum ada justifikasi untuk penurunan suku bunga," ujar Clark Bellin, Presiden dan Kepala Investasi Bellwether Wealth.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Terangkat Kinerja Microsoft dan Meta

Ia menambahkan, inflasi yang stabil mendukung keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan hari Rabu.

Secara terpisah, klaim mingguan tunjangan pengangguran naik tipis, mengindikasikan pasar tenaga kerja yang masih solid.

Fokus investor kini tertuju pada laporan ketenagakerjaan non-pertanian yang akan dirilis Jumat, serta perkembangan kebijakan perdagangan AS. Presiden Donald Trump menolak memperpanjang negosiasi dengan negara-negara mitra yang belum mencapai kesepakatan, meningkatkan ketidakpastian menjelang tenggat tarif.

Meski demikian, optimisme terhadap AI, ketahanan ekonomi AS, serta meredanya kekhawatiran perang dagang, telah membawa Wall Street ke jalur kenaikan bulanan.

S&P 500 dan Dow Jones diperkirakan mencatat kenaikan bulanan ketiga berturut-turut, sementara Nasdaq menuju performa bulanan terbaik sejak Maret 2024.

Ketua The Fed Jerome Powell pada Rabu lalu menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk memprediksi penurunan suku bunga pada September. Pernyataan tersebut disampaikan setelah data PDB kuartal kedua menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan.

Baca Juga: Valuasi Nvidia Cetak Rekor, Wall Street Bangkit di Tengah Ancaman Tarif Baru

Menurut alat FedWatch milik CME, peluang The Fed mempertahankan suku bunga acuan pada September mencapai 58,8%.

Pernyataan Powell kembali mengundang kritik dari Trump, sementara Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengindikasikan bahwa pengumuman pengganti Powell kemungkinan akan dilakukan sebelum akhir tahun.

Dari sisi perdagangan internasional, pejabat Uni Eropa menyatakan bahwa tarif 15% terhadap produk minuman keras Eropa akan mulai berlaku 1 Agustus hingga tercapai kesepakatan baru. Negosiasi akan dilanjutkan pada musim gugur.

Sementara itu, kesepakatan perdagangan AS-Korea Selatan yang dicapai pada Rabu menetapkan tarif impor sebesar 15%, turun dari ancaman sebelumnya sebesar 25%.

Di pasar saham, Applied Digital melonjak 32,7% setelah membukukan pendapatan kuartalan di atas estimasi.

Namun demikian, jumlah saham yang turun masih lebih banyak dibanding yang naik, dengan rasio 1,17 banding 1 di NYSE dan 1,16 banding 1 di Nasdaq.
 

Selanjutnya: BRI Life Cetak APE Tumbuh 29,3% dan Laba Meningkat 32%

Menarik Dibaca: Yuk Jalan-jalan, Ini Jadwal KRL Jogja Solo pada Jumat 1 Agustus 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×