Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Wall Street menguat pada perdagangan Kamis (1/5), sementara harga emas mengalami penurunan, seiring meningkatnya selera risiko investor setelah laporan laba kuat dari sejumlah perusahaan teknologi besar.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 311,33 poin atau 0,77% menjadi 40.981,02. Indeks S&P 500 menguat 76,53 poin atau 1,37% ke level 5.645,25, sedangkan Nasdaq Composite melonjak 413,81 poin atau 2,36% menjadi 17.860,15.
Ketiga indeks utama AS memulai bulan ini dengan performa positif. Laporan kinerja kuartalan yang optimis dari Meta Platforms dan Microsoft mendorong kenaikan Nasdaq hingga 2,4%, menjadi penopang utama indeks yang berbasis teknologi tersebut. S&P 500 berada di jalur menuju kenaikan selama delapan sesi berturut-turut, yang menjadi rekor terpanjang sejak Agustus 2024.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Menguat Didukung Saham Teknologi dan Meredanya Ketegangan Tarif
Dolar AS menguat seiring pelemahan yen, menyusul langkah Bank of Japan (BoJ) yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi karena ketidakpastian terkait kebijakan tarif Amerika Serikat. Aktivitas perdagangan di Asia dan Eropa relatif sepi karena libur Hari Buruh Internasional.
Belum ada perkembangan signifikan dalam negosiasi perdagangan, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif tinggi pada 2 April lalu yang sempat mengguncang pasar global selama beberapa pekan.
“Saya menduga bahwa berita apa pun tentang negosiasi tarif akan sama seperti yang telah kita dengar dalam beberapa hari terakhir, yaitu banyak kesepakatan telah dilakukan, tetapi mereka menunggu tanda tangan dari pihak lain, yang menurut saya menunjukkan bahwa belum ada kesepakatan yang dilakukan,” kata Oliver Pursche, Wakil Presiden Senior di Wealthspire Advisors, New York.
“Mereka mungkin sedang mengupayakan kesepakatan, tetapi sampai tinta di atas kertas, seperti yang mereka katakan, seperti tidak ada kesepakatan.”
Musim laporan keuangan kuartal I telah melewati titik tengah, dengan 375 perusahaan dalam indeks S&P 500 telah merilis hasil kinerja. Dari jumlah tersebut, 74% melampaui ekspektasi analis, menurut data LSEG.
Baca Juga: Wall Street Cetak Rekor, Reli Saham Teknologi dan Komentar Powell Jadi Penyokong
Apple Inc dan Amazon.com dijadwalkan melaporkan kinerja keuangan setelah penutupan bursa. Keduanya merupakan bagian dari kelompok "tujuh perusahaan hebat", dan menyisakan Nvidia sebagai perusahaan terakhir yang akan merilis laporan pada 28 Mei.
Dari sisi ekonomi makro, aktivitas manufaktur AS tetap dalam kondisi kontraksi, sementara jumlah klaim tunjangan pengangguran naik melebihi perkiraan analis.
Dampak Libur Hari Buruh
Sebagian besar pasar di Eropa dan belahan dunia lainnya tutup dalam rangka peringatan Hari Buruh. Indeks saham global MSCI naik 5,63 poin (0,68%) menjadi 839,17.
Di Eropa, indeks pan-regional STOXX 600 cenderung mendatar, sedangkan FTSEurofirst 300 turun tipis 1,24 poin (0,06%). Sementara itu, indeks pasar negara berkembang turun 2,91 poin (0,26%) ke level 1.109,93.
Di Asia, indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,19% menjadi 579,92. Namun, indeks Nikkei Jepang justru naik 406,92 poin (1,13%) ke level 36.452,30.
Baca Juga: Wall Street Menguat Didukung Negosiasi Dagang, Investor Cermati Laporan Laba Emiten
Dolar AS terus menguat setelah prospek pertumbuhan ekonomi Jepang direvisi turun, yang memupus ekspektasi kenaikan suku bunga BoJ dalam waktu dekat. Indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap sekeranjang mata uang utama termasuk yen dan euro, naik 0,55% ke posisi 100,22. Euro melemah 0,41% ke US$ 1,128, sementara dolar menguat 1,6% terhadap yen, menjadi 145,36.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 2,3 basis poin ke 4,198%, dari 4,175% sehari sebelumnya. Imbal hasil obligasi 30 tahun naik 4,5 basis poin ke 4,7248%. Untuk obligasi bertenor 2 tahun, yang cenderung mencerminkan ekspektasi suku bunga The Fed, imbal hasil naik 1,8 basis poin menjadi 3,639%.
Harga minyak mentah pulih dari penurunan sebelumnya, seiring meredanya kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan global. Minyak mentah AS naik 0,93% ke level US$ 58,77 per barel, sementara minyak Brent naik 0,75% ke posisi $61,52 per barel.
Sebaliknya, harga emas terus melemah, menyentuh level terendah dalam dua minggu karena meredanya ketegangan perdagangan membuat investor menjauh dari aset safe haven. Harga emas spot turun 1,94% menjadi $3.224,06 per ons, sementara emas berjangka AS melemah 2,43% menjadi $3.224,70 per ons.
Selanjutnya: Ukir Sejarah Indonesia! Shafira Juara Asia dan Raih Tiket Piala Dunia Catur 2025
Menarik Dibaca: Promo Guardian Super Hemat 1-14 Mei 2025, Tambah Rp 1.000 Dapat 2 Serum Somethinc
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News