kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.280   21,00   0,13%
  • IDX 6.944   39,53   0,57%
  • KOMPAS100 1.011   9,10   0,91%
  • LQ45 769   6,42   0,84%
  • ISSI 230   2,11   0,93%
  • IDX30 395   2,10   0,54%
  • IDXHIDIV20 455   1,70   0,37%
  • IDX80 113   1,22   1,09%
  • IDXV30 115   1,19   1,05%
  • IDXQ30 128   0,74   0,59%

Valuasi Nvidia Cetak Rekor, Wall Street Bangkit di Tengah Ancaman Tarif Baru


Rabu, 09 Juli 2025 / 21:38 WIB
Valuasi Nvidia Cetak Rekor, Wall Street Bangkit di Tengah Ancaman Tarif Baru
ILUSTRASI. Para pedagang bekerja di lantai Bursa Saham New York (NYSE) di Kota New York, Amerika Serikat, 11 Juni 2025. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Wall Street dibuka menguat pada Rabu (9/7/2025), ditopang lonjakan saham Nvidia yang mendorong valuasi perusahaan tersebut menembus angka US$ 4 triliun.

Penguatan pasar terjadi meskipun ada tekanan dari kebijakan tarif terbaru Presiden Donald Trump.

Saham Nvidia naik 2,2% dan menjadi perusahaan pertama yang mencapai kapitalisasi pasar US$ 4 triliun, didorong tingginya permintaan terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI). Kenaikan ini turut memperkuat dominasi Nvidia sebagai saham unggulan di sektor teknologi.

Pada pukul 09.47 waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 286,20 poin atau 0,65% ke level 44.526,96. Sementara itu, S&P 500 naik 39,70 poin atau 0,64% ke 6.265,22, dan Nasdaq Composite naik 195,72 poin atau 0,95% ke 20.614,19. 

Baca Juga: Wall Street Ditutup Turun Tipis Selasa (8/7), Investor Tunggu Kepastian Tarif Baru AS

Dari 11 sektor dalam indeks S&P, tujuh di antaranya mencatatkan kenaikan, dengan sektor teknologi memimpin sebesar 1,2%.

Meski pasar saham menguat, ketidakpastian masih membayangi menyusul pengumuman tarif baru dari Donald Trump. 

Pada Selasa, ia menetapkan tarif 50% untuk tembaga dan berencana menerapkan tarif tambahan untuk semikonduktor dan produk farmasi. Langkah ini melanjutkan gelombang peringatan tarif sehari sebelumnya yang ditujukan kepada 14 mitra dagang utama AS.

Berbeda dari aksi jual pada hari Senin akibat kekhawatiran tarif terhadap Jepang dan Korea Selatan, pelaku pasar tampak lebih tenang menyikapi pengumuman terbaru. Penundaan batas waktu penerapan tarif hingga 1 Agustus memberikan ruang bagi proses negosiasi.

“Isu tarif masih menjadi semacam jungkat-jungkit. Namun, penundaan dan perubahan arah belakangan ini memberikan ketenangan bagi investor,” ujar Philip Blancato, Kepala Strategi Pasar di Osaic Wealth.

Baca Juga: Wall Street Stabil, Investor Fokus pada Perundingan Dagang Pasca Guncangan Tarif Baru

Ross Bramwell, analis di Homrich Berg, menambahkan bahwa pasar baru akan merespons lebih keras jika dampak tarif tercermin dalam laporan keuangan kuartal kedua.

Pasar juga menantikan data klaim pengangguran mingguan pada Kamis dan risalah rapat Federal Reserve bulan Juni, yang dijadwalkan dirilis pukul 14.00 waktu New York. Investor berharap mendapat petunjuk kapan bank sentral akan mulai memangkas suku bunga. 

Meskipun penurunan suku bunga pada Juli dianggap kecil kemungkinannya, peluang pemangkasan pada September diperkirakan mencapai 66%, menurut FedWatch CME Group.

Langkah Trump yang agresif dalam kebijakan dagang memicu kekhawatiran baru terhadap laju pertumbuhan ekonomi global dan inflasi, serta menyulitkan langkah The Fed yang masih bersikap hati-hati dalam kebijakan moneternya.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Turun Senin (7/7), Akibat Ketegangan Tarif dan Saham Tesla

Di sisi korporasi, saham AES Corp melonjak 14,3% setelah laporan Bloomberg menyebut perusahaan sedang mengevaluasi opsi strategis, termasuk potensi penjualan. 

Sebaliknya, saham UnitedHealth Group melemah 2% setelah laporan Wall Street Journal mengungkapkan investigasi Departemen Kehakiman AS terkait praktik perusahaan dalam meningkatkan pembayaran Medicare.

Saham perusahaan periklanan Interpublic dan Omnicom juga melemah lebih dari 1,5%, mengikuti langkah WPP yang memangkas proyeksi laba tahunan.

Di Bursa New York, jumlah saham naik melampaui saham turun dengan rasio 2,34 banding 1. 

Baca Juga: Bursa Asia Bervariasi di Pagi Ini (4/7), Disokong Reli Wall Street

Tercatat 70 titik tertinggi baru dan 12 titik terendah baru. Di Nasdaq, rasio serupa tercatat 2,23 banding 1 dengan 31 titik tertinggi baru dan 21 titik terendah. S&P 500 mencatat 10 titik tertinggi dan tiga titik terendah dalam 52 minggu terakhir.

Selanjutnya: KPK Sebut Tengah Selidiki Izin Pengelolaan Tambang di Indonesia Timur

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Sarapan saat Diet Tubuh, Cegah Keinginan Ngemil Tengah Malam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×