kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Wall Street Naik Jumat (2/5), Pasar Ceria Sambut Sinyal Damai Tarif dan Data Jobs Oke


Jumat, 02 Mei 2025 / 21:30 WIB
Wall Street Naik Jumat (2/5), Pasar Ceria Sambut Sinyal Damai Tarif dan Data Jobs Oke
ILUSTRASI. Wall Street menguat pada Jumat (2/5), didorong oleh tanda-tanda meredanya ketegangan perang dagang dengan China serta data ketenagakerjaan AS yang kuat REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks-indeks utama Wall Street menguat pada Jumat (2/5), didorong oleh tanda-tanda meredanya ketegangan perang dagang dengan China serta data ketenagakerjaan AS yang kuat, yang meredakan kekhawatiran pasar atas dampak ekonomi dari tarif tinggi.

Melansir Reuters, pukul 09.44 waktu setempat (ET), indeks Dow Jones Industrial Average naik 450,30 poin atau 1,10% ke 41.203,26. S&P 500 menguat 59,98 poin atau 1,07% ke 5.664,12, dan Nasdaq Composite naik 162,22 poin atau 0,92% ke 17.873,64.

Ketiga indeks utama AS tersebut menuju penguatan mingguan.

Baca Juga: China Diam-Diam Susun Daftar Putih Produk AS yang Dibebaskan dari Tarif 125%

Saham-saham semikonduktor melonjak, mendorong sektor teknologi naik 3%. Saham-saham megacaps juga menguat, kecuali Apple dan Amazon.com yang membatasi kenaikan sektor teknologi.

Sebagai informasi, Beijing menyatakan sedang "mengevaluasi" tawaran dari Washington untuk menggelar pembicaraan terkait tarif impor sebesar 145% yang diberlakukan Presiden Donald Trump terhadap produk China.

Perang tarif yang berlangsung antara dua ekonomi terbesar dunia ini selama beberapa waktu telah membuat investor cemas, karena kedua belah pihak enggan terlihat mengalah dalam konflik dagang yang telah mengguncang pasar global.

Menambah sentimen positif, data terbaru menunjukkan jumlah pekerjaan non-pertanian (nonfarm payrolls) meningkat lebih besar dari perkiraan pada April, sementara tingkat pengangguran tetap di angka 4,2%.

Baca Juga: Saham Apple Anjlok, Biaya Tarif Tambahan Timbulkan Kekhawatiran Baru

"Ini adalah data ketenagakerjaan yang bagus dan menunjukkan bahwa perekonomian masih kuat," kata Melissa Brown, Managing Director di Simcorp.

"Kita mungkin akan melihat angka ini menurun saat dampak tarif benar-benar mulai terasa di perekonomian, tapi saat ini belum terjadi."

Kinerja Apple dan Amazon Menekan Sektor Teknologi

Saham Apple merosot 4,6% setelah perusahaan memangkas program pembelian kembali saham senilai US$10 miliar.

CEO Tim Cook juga memperingatkan bahwa tarif dapat menambah beban biaya hingga US$900 juta pada kuartal ini.

"Apple memang mencetak laba di atas ekspektasi, tetapi tidak cukup kuat untuk memberi kesan positif saat bisnis produk mereka masih penuh ketidakpastian. Apalagi pertumbuhan di segmen layanan juga mengecewakan," ujar Russ Mould, Direktur Investasi di AJ Bell.

Sementara itu, saham Amazon sedikit turun setelah memproyeksikan laba operasional kuartal kedua di bawah estimasi pasar.

Baca Juga: Take-Two Tunda Rilis Gim GTA VI hingga Mei 2026, Saham Anjlok 9%

Tarif dan Dampaknya pada Perusahaan

Langkah Trump yang mencabut sebagian tarif baru-baru ini telah membantu pasar saham AS pulih dari tekanan sebelumnya.

Nasdaq bahkan kembali ke level tertinggi yang terakhir dicapai sebelum 2 April—yang dijuluki “Hari Pembebasan”—ketika Trump pertama kali mengumumkan tarif global besar-besaran.

Namun demikian, perubahan kebijakan tarif AS yang tidak menentu membuat banyak perusahaan memperingatkan potensi tekanan biaya atau bahkan menarik proyeksi laba mereka karena kekhawatiran akan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Terangkat Kinerja Microsoft dan Meta

Saham-Saham Lain

Chevron menguat tipis, sementara Exxon Mobil melemah setelah laporan kinerja keuangannya dirilis.

Saham Block anjlok lebih dari 22% setelah memangkas proyeksi laba tahun 2025 dan meleset dari estimasi laba kuartalan.

Saham Airbnb turun 2,2% usai memperkirakan pendapatan kuartal kedua yang lebih rendah dari ekspektasi pasar, serta memberi sinyal melunaknya permintaan di AS.

Saham Take-Two Interactive jatuh 7,3% setelah menunda peluncuran gim Grand Theft Auto VI hingga Mei 2026.

Selanjutnya: Dirut PLN: Listrik Bandara, Rumah Sakit, Hotel di Bali Sudah Nyala

Menarik Dibaca: Edukasi Sistem Peradilan Nasional, UPH Gelar Seminar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×