kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Wall Street Melemah Setelah Naik Tajam, Imbas Pembalikan Tarif Trump


Kamis, 10 April 2025 / 21:03 WIB
Wall Street Melemah Setelah Naik Tajam, Imbas Pembalikan Tarif Trump
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Kamis (10/4), menyusul langkah Presiden AS menunda sementara pemberlakuan tarif. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada awal perdagangan Kamis (10/4), setelah reli tajam, menyusul langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunda sementara pemberlakuan tarif untuk puluhan negara.

Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 611,5 poin, atau 1,51% ke level 39.996,93. S&P 500 turun 103,7 poin, atau 1,90% ke level 5.353,15, sementara Nasdaq Composite turun 489,5 poin, atau 2,86%, menjadi 16.635,45.

Perubahan arah itu terjadi kurang dari 24 jam setelah tarif baru mulai berlaku pada sebagian besar mitra dagang, mengangkat S&P 500 ke persentase kenaikan satu hari terbesar sejak 2008. Nasdaq membukukan lonjakan harian terbesar sejak 2001.

Baca Juga: Wall Street: Dow, S&P 500, Nasdaq Rebound Usai Trump Umumkan Jeda Tarif 90 Hari

Pada Rabu (9/4), Trump juga mengumumkan jeda 90 hari pada banyak tarif timbal balik barunya, tetapi menaikkannya menjadi 125% pada impor China dari 104%. Beijing telah mengenakan tarif 84% pada impor AS untuk menyamai pungutan Trump sebelumnya.

"Perang dagang sekarang berubah menjadi konfrontasi langsung antara AS dan China...," kata analis Rabobank. 

"Kita bisa kembali melihat eskalasi dan de-eskalasi pada saat yang sama, menarik pasar ke arah yang berbeda."

Uni Eropa mengatakan telah menyetujui jeda 90 hari pada tarif balasan atas barang-barang AS, yang jatuh tempo pada 15 April.

Futures turun dari posisi terendah sesi setelah data menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) secara tak terduga turun 0,1% pada bulan Maret dan naik 2,4% dalam 12 bulan hingga Maret.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan CPI naik 0,1% untuk bulan tersebut dan naik 2,6% dari tahun ke tahun.

"(Data CPI) meningkatkan kemungkinan bahwa Fed dapat memangkas suku bunga di beberapa titik, baik karena tarif atau karena pasar kerja, karena inflasi turun," kata Larry Tentarelli, kepala strategi teknis di Blue Chip Daily Trend Report.

Para pedagang sekarang melihat hampir 90 basis poin pemotongan suku bunga pada tahun 2025, menurut data 

Meskipun terjadi lonjakan pada hari Rabu, S&P 500 dan Dow berada sekitar 4% di bawah level yang terlihat sebelum tarif timbal balik diumumkan minggu lalu.

Sebagian besar saham megacap dan saham pertumbuhan merosot dalam perdagangan prapasar setelah mencatat kenaikan kuat pada sesi terakhir, dengan Tesla dan Nvidia masing-masing turun lebih dari 3%.

Baca Juga: Wall Street Naik Rabu (9/4), Saham Teknologi Menopang di Tengah Perang Tarif AS-China

Sementara itu, pasar obligasi AS tampak optimistis setelah aksi jual tajam pada sesi terakhir, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun turun menjadi 4,315% dari puncaknya di bulan Februari.

Indeks Volatilitas CBOE, yang dianggap sebagai pengukur rasa takut di Wall Street turun dari level tertingginya di bulan Agustus dan terakhir berada di angka 37,17 poin.

Di antara saham-saham individual, saham produsen mobil General Motors dan Ford masing-masing turun sekitar 4% setelah kenaikan pada sesi sebelumnya. 

Penurunan peringkat dari UBS dan Goldman Sachs pada saham-saham tersebut menambah penurunannya.

Saham Capri Holdings melonjak 5,3% setelah Prada mengatakan telah mencapai kesepakatan untuk membeli pesaing yang lebih kecil, Versace, dari induk perusahaan Michael Kors. Kesepakatan tersebut memiliki nilai perusahaan sebesar US$ 1,375 miliar.

Investor akan terus mencermati komentar dari sedikitnya enam pejabat Fed yang juga akan tampil di depan publik sepanjang hari.

Selanjutnya: Senada Gubernur DKI Jakarta, Bank DKI Pastikan Data dan Dana Nasabah Tetap Aman

Menarik Dibaca: Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi, Begini Cara Mencegahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×