Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di perdagangan Kamis yang berakhir pagi ini. Kenaikan Wall Street disokong oleh optimisme AI yang mengangkat keuntungan
S&P 500 berakhir mendekati rekor tertinggi karena optimisme AI mengangkat keuntungan Nvidia dan produsen chip lainnya.
Kamis (18/1), Dow Jones Industrial Average naik 0,54% menjadi 37.468,61. Nasdaq Composite menguat 1,35% menjadi 15.055,65.
S&P 500 naik 0,88% ke 4.780,94. Indeks acuan tersebut turun hanya 0,3% dari rekor penutupan tertinggi pada Januari 2022.
Harga saham Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC) yang terdaftar di AS melonjak hampir 10%. Pembuat semikonduktor kontrak terbesar di dunia ini memproyeksikan pertumbuhan pendapatan lebih dari 20% pada tahun 2024 karena meningkatnya permintaan akan chip kelas atas yang digunakan dalam aplikasi kecerdasan buatan.
Harga saham produsen chip kelas berat Nvidia naik 1,9% ke rekor tertinggi dan merupakan perusahaan yang paling banyak diperdagangkan di Wall Street. Nilai transaksi saham Nvidia hampir US$ 28 miliar. Harga saham Advanced Micro Devices naik 1,6% dan juga mencatat rekor tertinggi.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Melanjutkan Penguatan di Akhir Pekan
Broadcom, Qualcomm, dan Marvell Technology masing-masing naik lebih dari 3%. Indeks semikonduktor Philadelphia SE menguat 3,4% dan mendekati rekor tertinggi pada Desember 2023.
“AI telah menyebabkan industri ini mengalami peningkatan yang signifikan, dan menurut saya hal ini tidak akan berhenti dalam waktu dekat,” kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management kepada Reuters.
Harga saham Apple melonjak 3,3% setelah BofA Global Research meningkatkan saham pembuat iPhone tersebut menjadi beli dari netral. Hal ini membantu indeks teknologi informasi S&P 500 naik 2% dan mencapai rekor tertinggi.
Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pada minggu lalu ke level terendah pada akhir tahun 2022. Data ini menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang solid pada bulan Januari.
Wall Street telah goyah dalam beberapa hari terakhir karena investor menjadi kurang yakin bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Maret.
S&P 500 melemah pada hari Selasa dan Rabu menyusul data penjualan ritel bulan Desember yang kuat. Indeks saham juga turun setelah para pembuat kebijakan menurunkan ekspektasi untuk memulai penurunan suku bunga lebih awal.
Para trader sekarang melihat peluang sebesar 56% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Maret, dibandingkan dengan peluang di atas 80% pada bulan lalu, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
Sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga merosot. Indeks real estate S&P 500 turun 0,6% dan indeks utilitas melorot 1,05%.
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Jumat (19/1) Besok
Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan dia terbuka untuk menurunkan suku bunga lebih cepat dari yang dia perkirakan jika ada bukti yang “meyakinkan” dalam beberapa bulan mendatang bahwa inflasi turun lebih cepat dari perkiraannya. Bostic sebelumnya mengatakan dia memperkirakan akan tepat untuk menurunkan suku bunga pada paruh kedua tahun 2024.
Harga saham Humana turun 8% setelah perusahaan asuransi kesehatan memperkirakan biaya medis kuartal keempat lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Harga saham UnitedHealth turun 1,6%.
Harga saham KeyCorp turun 4,6% setelah pemberi pinjaman ini membukukan penurunan laba kuartal keempat. Sementara harga saham Birkenstock merosot sekitar 8% setelah meleset dari ekspektasi laba kuartalan.
Spirit Airlines berakhir turun lebih dari 7% setelah berita bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan opsi untuk membiayai kembali utangnya dan tidak mempertimbangkan restrukturisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News